Studi menunjukkan bahwa tes darah untuk mendeteksi ctDNA dapat membantu menentukan prognosis pasien kanker usus besar stadium III. Celecoxib meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit lebih baik dibandingkan plasebo pada pasien ctDNA-positif. Penelitian ini membuka jalan untuk pengobatan yang lebih efektif.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan tes darah untuk mendeteksi DNA tumor sirkulasi (ctDNA) dapat membantu menentukan prognosis dan manfaat penggunaan celecoxib dalam pengobatan kanker usus besar stadium III. Penelitian yang dipresentasikan oleh Dr. Jonathan Nowak di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025 ini menganalisis data dari studi CALGB/SWOG 80702. Hasil menunjukkan bahwa pasien ctDNA-positif yang mengonsumsi celecoxib memiliki angka kelangsungan hidup bebas penyakit yang lebih tinggi dibandingkan dengan plasebo.
Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang dapat dicegah dengan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa NSAID, termasuk celecoxib, dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Analisis terbaru meneliti peran ctDNA sebagai biomarker untuk mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko kekambuhan setelah pembedahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes ctDNA dapat menjadi alat prognostik yang berharga untuk memilih terapi yang tepat bagi pasien dengan kanker usus besar stadium III. Celecoxib menunjukkan manfaat dalam meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit bagi pasien yang memiliki ctDNA positif, memberikan harapan baru dalam pengobatan kanker.
Sumber Asli: ascopost.com