Studi PHEN Ungkap Kurangnya Partisipasi Pria Hitam dalam Uji Klinis Kanker Prostat

PHEN mengumumkan terbitnya studi tentang kurangnya partisipasi pria Hitam dalam uji klinis kanker prostat, dengan hasil survei yang menunjukkan mereka tidak diminta untuk ikut. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi agar lebih banyak pria Hitam bisa berpartisipasi dalam uji klinis.

Jaringan Kesehatan Prostat (PHEN) mengumumkan terbitnya manuskrip peer-reviewed berjudul ‘Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Pria Hitam dalam Uji Klinis Kanker Prostat di Amerika Serikat’ pada jurnal Praktik Urologi American Urological Association (AUA) pada 1 Januari 2025. Provinsi ini berisi hasil survei terhadap 115 pria mengenai pengalaman mereka dalam uji klinis kanker prostat, menunjukkan bahwa pria Hitam tidak diminta untuk berpartisipasi. PHEN bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara pasien, penyedia layanan kesehatan, dan peneliti uji klinis.

Kanker prostat memiliki pengaruh yang signifikan terutama bagi pria Afrika-Amerika, yang mana satu dari enam pria Hitam didiagnosis dengan kanker prostat seumur hidupnya. Rasio ini lebih tinggi sekitar 80% dibandingkan pria dari ras lain. Meskipun mereka mengalami tingkat kejadian dan kematian tertinggi dari kanker ini, partisipasi mereka dalam uji klinis hanyalah 5%-7%, jauh dari proporsi populasi mereka yang 14,4% di AS.

Hasil studi menunjukkan bahwa kurangnya partisipasi pria Hitam dalam uji klinis kanker prostat disebabkan oleh kurangnya permintaan untuk berpartisipasi. PHEN berharap hasil ini bisa mendorong lebih banyak kolaborasi untuk memperluas partisipasi populasi ini dalam penelitian klinis yang vital. Menurut Dr. Keith Crawford, partisipasi dalam uji klinis bisa membawa pengobatan yang dapat menyelamatkan jiwa dan meningkatkan kualitas hidup.

Sumber Asli: www.prnewswire.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *