Data baru menyoroti kebutuhan mendesak akan akses pemeriksaan kanker paru-paru di kalangan veteran, terutama di daerah pedesaan. Sekitar 1,4 juta veteran memenuhi syarat untuk skrining, dengan kesenjangan akses yang signifikan. Penelitian menunjukkan perlunya VHA untuk memperluas program skrining seperti telehealth dan CT bergerak.
Penelitian terbaru menunjukkan “kebutuhan mendesak” untuk memperluas akses pemeriksaan kanker paru-paru di beberapa wilayah. Meskipun ada studi sebelumnya mengenai rendahnya penggunaan pemindaian CT dosis rendah, bagian dari veteran militer yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan ini masih kurang dipahami. Para peneliti mengkaji lebih dari 750 veteran dan memperkirakan sekitar 1,4 juta veteran memenuhi kriteria untuk skrining, yang tiga kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum di AS.
“Peluang untuk pemeriksaan kanker paru-paru awal dan tahunan lebih rendah di antara veteran pedesaan dibandingkan dengan veteran nonpedesaan,” jelas Jennifer A. Lewis MD, MPH. Penemuan ini menunjukkan pentingnya VHA untuk memperluas akses skrining melalui program CT bergerak dan telehealth guna menjangkau komunitas pedesaan. Penelitian ini melibatkan veteran berusia 50 tahun ke atas dan menunjukkan bahwa 27,8% veteran memenuhi kriteria untuk skrining kanker paru-paru berdasarkan pedoman tahun 2013, yang meningkat menjadi 35,5% pada pembaruan tahun 2021.
Dari kriteria USPSTF terbaru, sekitar 41,2% veteran di daerah pedesaan memenuhi syarat untuk LDCT, dibandingkan dengan 32,5% di wilayah lain. Secara keseluruhan, sekitar 33% veteran AS memenuhi syarat untuk pemeriksaan ini. Para peneliti menekankan pentingnya hasil ini bagi pembuat kebijakan dalam perencanaan alokasi sumber daya untuk skrining populasi dan evaluasi diagnostik serta perawatan bagi individu yang terdiagnosis kanker yang terdeteksi melalui skrining.
Pemeriksaan kanker paru-paru menjadi krusial karena kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di AS. Meskipun skrining menggunakan CT dosis rendah dapat membantu mendeteksi kanker lebih awal, masih ada tantangan dalam aksesibilitas, terutama bagi veteran, terutama di daerah pedesaan. Penelitian ini membantu memahami seberapa luas kelayakan dan kebutuhan untuk meningkatkan akses ke layanan skrining. Penelitian juga menyoroti kesenjangan dalam layanan kesehatan antara veteran pedesaan dan nonpedesaan.
Hasil penelitian menunjukkan perlunya meningkatkan akses pemeriksaan kanker paru-paru untuk veteran, terutama di daerah pedesaan. Dengan jumlah veteran yang memenuhi syarat jauh lebih tinggi dibanding populasi umum, perhatian lebih harus diberikan pada kebijakan dan program yang mendukung pemeriksaan yang lebih luas. Ini menjadi langkah penting untuk mendeteksi kanker sejak dini dan meningkatkan hasil kesehatan bagi populasi veteran.
Sumber Asli: radiologybusiness.com