Mengapa Pria Kulit Hitam Perlu Mempertimbangkan Skrining Dini Kanker Prostat

Pria kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker prostat, dengan kemungkinan diagnosis dan kematian yang lebih besar. Pedoman baru merekomendasikan skrining dimulai antara usia 40-45 tahun. Pendekatan yang lebih proaktif dan partisipasi dalam uji klinis sangat diperlukan untuk meningkatkan risiko kesehatan dalam komunitas ini.

Kanker prostat berdampak lebih berat pada pria kulit hitam dibandingkan pria kulit putih, dengan kemungkinan diagnose mencapai 70% lebih tinggi dan dua kali lipat risiko kematian. Untuk itu, Prostate Cancer Foundation (PCF) menganjurkan pria kulit hitam memulai skrining PSA antara usia 40 hingga 45 tahun. Direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih awal demi deteksi dini kanker prostat yang lebih efektif.

Faktor-faktor risiko kanker prostat pada pria kulit hitam adalah kompleks dan meliputi usia, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, mobilitas fisik yang rendah, serta obesitas. Dokter Vincent Laudone menekankan pentingnya menyadari masalah sosial dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka, termasuk akses perawatan kesehatan dan pola makan yang buruk.

Biologis kanker prostat pada pria kulit hitam juga mungkin lebih agresif. Dr. Andrew Laccetti menunjukkan bahwa ada faktor genetik yang menunjukkan bahwa tumor ini bisa berkembang lebih cepat atau lebih sulit diobati. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memahami perbedaan ini lebih baik.

Pria kulit hitam perlu lebih proaktif dalam skrining kanker prostat karena risiko yang lebih tinggi. Metode skrining utama meliputi pemeriksaan rektal digital dan tes PSA. Dr. Laccetti mencatat bahwa pedoman skrining sering kali kurang memperhitungkan pria kulit hitam, sehingga memicu keinginan untuk melakukan skrining lebih awal dan lebih sering.

Skrining lebih awal diharapkan dapat meningkatkan angka deteksi kanker secara dini. Sigrid Carlsson menjelaskan bahwa komunitas medis semakin menyadari perlunya pria kulit hitam untuk lebih waspada terhadap kanker prostat, sehingga merekomendasikan usia skrining yang lebih muda. Kesadaran ini diharapkan dapat mengurangi disparitas risiko kanker prostat.

Pria kulit hitam juga sangat dianjurkan untuk berpartisipasi dalam uji klinis, yang sering kali kurang diwakili, hanya 6.7%. Dr. Laccetti mengatakan, kurangnya kesadaran tentang uji klinis dan manfaatnya membuat mereka terhambat. Untuk mengatasi hal ini, PHEN menyelenggarakan sesi pembelajaran online untuk memperkenalkan uji klinis kepada masyarakat.

Partisipasi dalam uji klinis tidak hanya membuka akses ke pengobatan baru tetapi juga membantu penelitian lebih dalam mengenai faktor risiko kanker prostat. RESPOND, sebuah studi besar yang diluncurkan National Cancer Institute, bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko lebih tinggi melalui partisipasi 10.000 pria kulit hitam dengan kanker prostat.

Kanker prostat adalah salah satu penyakit yang menjadi perhatian utama di kalangan pria, terutama pria kulit hitam di Amerika. Angka kejadian dan kematian terkait kanker prostat pada pria kulit hitam jauh lebih tinggi dibandingkan pria lainnya. Jadi, mengenali risiko dan memperkenalkan program skrining yang spesifik sangat penting untuk meningkatkan hasil kesehatan bagi komunitas ini.

Memahami risiko kanker prostat yang lebih tinggi pada pria kulit hitam sangat penting, dengan rekomendasi skrining lebih awal dapat berperan dalam deteksi dini. Faktor biologis, sosial, dan lingkungan saling berinteraksi, sehingga pendekatan holistik diperlukan. Mendorong partisipasi dalam uji klinis dapat memperkuat upaya dalam memahami dan mengobati penyakit ini dengan lebih baik.

Sumber Asli: www.mskcc.org

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *