Tanaman gurun Artemisia herba-alba memiliki kemampuan untuk membunuh sel kanker kolorektal tanpa membahayakan sel sehat. Meskipun hasil laboratorium menunjukkan efektivitasnya, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk aplikasi klinis. Penemuan ini memberikan harapan baru untuk pengobatan kanker kolorektal dengan mengetengahkan potensi senyawa alami dari tanaman ini.
Penelitian oleh ilmuwan dari Universitas Sharjah menunjukkan bahwa tanaman gurun bernama Artemisia herba-alba memiliki senyawa yang dapat membunuh sel kanker kolorektal tanpa merusak sel sehat. Tanaman yang telah digunakan dalam obat tradisional ini dapat memicu kematian sel, menghentikan pembelahan sel, dan mengganggu jalur komunikasi sel kanker, membuatnya lebih sulit bagi sel kanker untuk mengembangkan resistensi terhadap pengobatan.
Studi ini meneliti pengaruh ekstrak tanaman terhadap delapan tipe sel kanker kolorektal dengan berbagai profil genetik. Ekstrak berhasil memicu kematian sel kanker, dan menunjukkan aktivitas antiproliferatif yang signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa Artemisia herba-alba memiliki potensi sebagai alternatif dalam pengobatan kanker kolorektal yang saat ini sering membawa efek samping dan masalah resistensi.
Meskipun hasilnya menjanjikan, penelitian ini masih dilakukan dalam kondisi laboratorium. Peneliti menekankan perlunya studi lanjutan untuk mengeksplorasi efeknya pada organisme hidup dan interaksi dengan pengobatan kanker yang sudah ada. Temuan ini relevan terutama mengingat kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dan mematikan di dunia.
Artemisia herba-alba, atau herba alba, adalah tanaman yang tumbuh di Afrika Utara dan Timur Tengah. Telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit. Penelitian terkini mengungkap potensi tanaman ini untuk pengobatan kanker kolorektal, yang merupakan penyebab kedua kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kanker ini menyumbang sekitar 10% dari semua kasus kanker yang dilaporkan.
Artemisia herba-alba menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengobatan kanker kolorektal melalui pengendalian sel kanker dengan memicu kematian sel dan menghentikan pembelahan sel. Penelitian ini mengusulkan perlunya eksplorasi lebih lanjut untuk menjadikan senyawa ekstrak tanaman ini sebagai pilihan pengobatan baru. Namun, saat ini pengujian lebih lanjut pada organisme hidup diperlukan sebelum dapat diterapkan secara klinis.
Sumber Asli: studyfinds.org