Azenosertib monoterapi menunjukkan respons positif di pasien kanker ovarium platinum-resisten, dengan ORR 34,9% pada populasikripsi evaluasi. Terapi ini menunjukkan durasi median respons sekitar 5,5 bulan, dengan profil keamanan yang baik. Rencana pengembangan lebih lanjut akan dimulai pada 2025, serta telah mendapatkan penunjukan rapid track dari FDA.
Azenosertib (ZN-c3) monoterapi menunjukkan respons yang signifikan pada pasien kanker ovarium platinum-resisten yang positif cyclin E1. Hasil dari penelitian fase 2 DENALI menunjukkan tingkat respons keseluruhan (ORR) sebesar 34,9% di antara pasien yang telah diobati sebelumnya. Di populasi yang lebih luas, ORR tercatat 31,3%, dengan durasi respons median sekitar 5,5 bulan.
Temuan keselamatan dari kajian DENALI dan studi lain menunjukkan bahwa azenosertib dapat diterima dengan baik. Meskipun terdapat dua efek samping berat, data menunjukkan profil keamanan yang konsisten. Ingmar Bruns, MD dari Zentalis, menggarisbawahi pencapaian ini dan menyatakan keinginan untuk melanjutkan pengembangan azenosertib untuk kelompok pasien ini.
DENALI merupakan penelitian yang mengevaluasi dosis harian azenosertib 400 mg dengan pengaturan 5 hari terapi diikuti 2 hari istirahat. Semua peserta perlu memiliki data biomarker, dan sekitar 50% terdaftar positif cyclin E1. Studi lanjutan Part 2 diharapkan dimulai pada paruh pertama 2025 dengan kumpulan data baru diperkirakan akan dirilis akhir 2026.
Julie Eastland, CEO Zentalis, optimis mengenai peluang pengembangan azenosertib. Banyaknya pasien positif cyclin E1 dalam populasi sulit diobati ini menjanjikan untuk kemajuan terapi lebih lanjut. Pada Januari 2025, FDA memberikan penunjukan rapid track untuk azenosertib dalam pengobatan kanker ovarium ini.
Azenosertib adalah obat inovatif yang sedang dieksplorasi untuk kanker ovarium, terutama pada pasien yang telah menjalani terapi sebelumnya dan tidak merespon terhadap pengobatan platinum. Cyclin E1 dikenal sebagai biomarker yang dapat memprediksi kepekaan terhadap azenosertib. Hasil dari trial-phase 2 DENALI menjadi penting untuk memahami efektivitas dan profil keamanan obat ini, yang diharapkan dapat memberikan alternatif bagi pasien yang sangat membutuhkan.
Azenosertib menunjukkan efikasi dan keamanan yang menjanjikan untuk pasien dengan kanker ovarium yang positif cyclin E1 dan sumber daya terbatas. Hasil dari penelitian fase 2 DENALI mengarahkan para peneliti untuk melanjutkan pengembangan lebih lanjut, termasuk studi lanjutan dan penetapan dosing. Penunjukan status cepat oleh FDA juga menggambarkan potensi azenosertib sebagai terapi anyar yang dibutuhkan di pasar.
Sumber Asli: www.onclive.com