Enhertu, kini disetujui FDA untuk pasien kanker payudara dengan HER2-ultralow setelah satu terapi endokrin. Obat ini sebelumnya diizinkan untuk HER2 tinggi dan HER2-low. Data menunjukkan efikasi lebih baik dibandingkan kemoterapi. Pendapatan Enhertu mencapai $3 miliar tahun ini, tetapi akses pasar masih menjadi tantangan di beberapa wilayah.
AstraZeneca dan Daiichi Sankyo telah mendapatkan persetujuan dari FDA untuk memperluas indikasi penggunaan Enhertu, kini mencakup pasien kanker payudara dengan tingkat protein HER2 yang sangat rendah. Penggunaan Enhertu kini diperbolehkan bagi pasien dewasa dengan kanker payudara HER2-ultralow (IHC 0) yang telah mengalami progresi setelah satu terapi endokrin di tahap metastatik. Sebelumnya, Enhertu hanya diperuntukkan bagi pasien dengan HER2 tinggi dan HER2-low.
Persetujuan ini juga memungkinkan beberapa pasien menerima Enhertu lebih awal dalam rangkaian pengobatan mereka, yaitu setelah terapi endokrin, tanpa harus menjalani kemoterapi terlebih dahulu. Data dari uji klinis DESTINY-Breast06 menunjukkan Enhertu memberikan pengurangan risiko progresi penyakit sebesar 36% dibandingkan dengan kemoterapi, serta median kelangsungan hidup bebas progresi 13,2 bulan.
Enhertu telah menjadi sukses komersial dengan pendapatan mencapai $3 miliar pada tahun 2023 dan diperkirakan akan mencapai $13,9 miliar pada tahun 2030. Namun, meski statusnya yang luar biasa, akses pasar masih menjadi tantangan di beberapa wilayah. Di Inggris, NICE menolak tawaran untuk penggantian biaya Enhertu bagi kanker payudara HER2-low.
Persetujuan terbaru ini hadir setelah AstraZeneca dan Daiichi Sankyo mendapatkan izin lainnya untuk obat kanker. Awal bulan ini, FDA juga menyetujui obat ADC Datroway untuk pasien HR-positif yang telah diobati dengan terapi endokrin dan kemoterapi sebelumnya.
Recent advancements in breast cancer treatment have led to the classification of tumors based on HER2 protein levels. HER2-ultralow tumors represent a new category characterized by minimal HER2 expression. Regulatory approvals for therapies like Enhertu reflect a shift in addressing the needs of patients in these nuanced classifications, making previously untreatable cancer types more manageable. This progress underscores the importance of developing targeted therapies for specific cancer profiles, offering hope for better outcomes.
Persetujuan FDA atas Enhertu untuk pasien kanker payudara HER2-ultralow menandai kemajuan signifikan dalam pengobatan yang lebih inklusif. Data dari studi klinis menunjukkan bahwa Enhertu tidak hanya aman, tetapi juga efektif dalam memperpanjang kelangsungan hidup pasien. Meskipun Enhertu menunjukkan kinerja komersial yang kuat, tantangan akses di pasar seperti di Inggris masih perlu diatasi untuk memastikan semua pasien dapat merasakan manfaat dari terapi yang inovatif ini.
Sumber Asli: www.pharmaceutical-technology.com