Kemoterapi Sebabkan Nyeri Saraf pada Pasien Kanker

Empat dari sepuluh pasien kanker mengalami nyeri saraf setelah kemoterapi, dengan platinum dan taxane sebagai penyebab utama. Nyeri ini dapat mempengaruhi keseimbangan dan menyebabkan kelemahan. Penelitian menunjukkan pentingnya pengawasan dan perlindungan bagi pasien yang menjalani kemoterapi.

Empat dari setiap sepuluh pasien kanker yang menjalani kemoterapi mengalami nyeri saraf perifer yang parah, seperti yang menunjukkan sebuah tinjauan bukti baru. Para pasien dapat merasakan kelemahan, kehilangan keseimbangan, kesemutan, atau sensasi nyeri yang tidak nyaman. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Regional Anesthesia & Pain Medicine mengungkapkan bahwa obat kemoterapi berbasis platinum dan taxane memiliki risiko tertinggi untuk nyeri saraf.

Penelitian ini melibatkan data dari 77 studi sebelumnya yang melibatkan hampir 11.000 peserta di 28 negara. Hasil menunjukkan bahwa lebih dari 41% pasien mengalami neuropati perifer yang menyakitkan setidaknya selama tiga bulan. Khusus untuk penderita kanker paru-paru, angka ini mencapai lebih dari 62%.

Dengan kemoterapi yang membunuh sel kanker, ini juga dapat merusak sel dan jaringan sehat, termasuk sistem saraf. Para peneliti mengindikasikan perlunya studi lebih lanjut untuk memahami bagaimana kemoterapi menyebabkan nyeri saraf dan mengembangkan terapi perlindungan bagi pasien kanker.

Pasien kemoterapi perlu sadar akan risiko nyeri saraf dan sebaiknya melaporkan gejala kepada dokter mereka. Penelitian ini menggarisbawahi tantangan kesehatan global yang signifikan berhubungan dengan neuropati perifer yang disebabkan kemoterapi.

Nyeri saraf perifer merupakan efek samping yang dikenal dari kemoterapi, namun penelitian ini menjadi yang pertama mengestimasi prevalensi kondisi ini pada pasien kanker. Kerusakan yang disebabkan oleh obat kemoterapi dapat mengganggu jalur sinyal saraf normal, menyebabkan rasa sakit yang persisten. Penelitian ini melibatkan analisis dari studi sebelumnya dan menemukan bahwa nyeri saraf dapat berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup pasien kanker.

Lebih dari 40% pasien kanker yang menjalani kemoterapi mengalami nyeri saraf perifer. Obat-obatan kemoterapi berbasis platinum serta taxane memiliki risiko tertinggi, terutama pada pasien kanker paru-paru. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya memahami risiko nyeri saraf dan pengembangan terapi perlindungan.

Sumber Asli: www.healthday.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *