Uji klinis INNOVATION menunjukkan bahwa kombinasi trastuzumab dan pertuzumab dalam kemoterapi meningkatkan toksisitas namun hanya memberikan perbaikan numerik dalam OS dan PFS. Setelah perubahan protokol kemoterapi ke FLOT, hasil PFS menurun. Walaupun terdapat mpRR tinggi dengan trastuzumab, keuntungan tidak jelas karena efek samping meningkat, berpotensi membahayakan pasien.
Dalam uji klinis INNOVATION, penambahan trastuzumab dan pertuzumab pada kemoterapi menunjukkan peningkatan toksisitas pada pasien kanker lambung HER2-positif. Walaupun terdapat perbaikan numerik pada kelangsungan hidup keseluruhan (OS) dan kelangsungan hidup bebas progresi (PFS), manfaat ini tidak berlanjut setelah perubahan regimen kemoterapi. Rasio respons patologis utama (mpRR) masing-masing adalah 23,3% untuk kemoterapi tunggal dan 37,0% untuk kombinasi trastuzumab dengan kemoterapi.
Hasil mpRR juga bervariasi tergantung pada regimen kemoterapi yang digunakan, dengan nilai tertinggi pada kombinasi FLOT dengan 37,9% untuk trastuzumab. Sementara itu, median PFS untuk kemoterapi dan kemoterapi dengan trastuzumab tidak tercapai, tetapi untuk kombinasi trastuzumab dan pertuzumab menunjukkan median 3,32 tahun. Perubahan pada protokol uji coba kemudian mengubah hasil PFS setelah menggunakan FLOT sebagai backbone kemoterapi dengan rasio 68,4%.
Data OS menunjukkan tingkat survival 3 tahun sebesar 75,6% untuk kemoterapi tunggal, 76,9% dengan trastuzumab, dan 65,2% dengan tambahan pertuzumab. Meski begitu, ada angka kematian yang lebih tinggi dalam grup yang menerima kombinasi trastuzumab dan pertuzumab. Sebelum dan setelah perubahan protokol, ada variasi pada tingkat OS di ketiga grup, dengan penurunan minor setelah perubahan.
Wagner, dalam presentasinya, menyatakan bahwa “studi INNOVATION tidak memenuhi titik akhir primernya. Kombinasi kemoterapi dengan trastuzumab dan pertuzumab menunjukkan toksisitas lebih tinggi tanpa keuntungan.” Dia juga menekankan pentingnya mempertimbangkan penambahan trastuzumab kepada kemoterapi berdasarkan mpRR yang tinggi.
Uji INNOVATION meneliti efek kombinasi trastuzumab dan pertuzumab pada pasien kanker lambung HER2-positif. Uji ini berfokus pada respons terhadap kemoterapi tunggal vs. kombinasi dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup, baik PFS maupun OS. Uji coba ini juga menjawab apakah penambahan obat target memberikan keuntungan signifikan dalam konteks efek samping yang meningkat.
Uji coba menunjukkan bahwa meskipun ada perbaikan pada mpRR dan kelangsungan hidup numerik setelah penambahan trastuzumab, hal ini dibayangi oleh toksisitas yang meningkat, dan tidak ada keuntungan signifikan terlihat setelah perubahan protokol menjadi FLOT. Data ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan manfaat dan risiko dalam pengobatan kanker lambung HER2-positif.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com