Clue meluncurkan survei untuk mengevaluasi hambatan dalam skrining kanker serviks pada lebih dari 7.800 peserta. Survei menunjukkan bahwa banyak yang cemas akan skrining tetapi merasa lebih baik setelahnya. Nilai dukungan penyedia layanan kesehatan dan opsi pengujian mandiri juga terungkap, menunjukkan potensi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan dalam skrining.
Untuk Bulan Kesadaran Kanker Serviks, Clue meluncurkan survei yang mengungkapkan langkah-langkah untuk meningkatkan partisipasi dalam skrining kanker serviks. Survei ini melibatkan lebih dari 7.800 anggota dan menemukan bahwa banyak orang merasa cemas tentang skrining pertama, tetapi semakin nyaman setelah beberapa kali. Lebih dari setengah responden juga tertarik pada opsi pengujian mandiri sebagai alternatif skrining tradisional, yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan.
Kanker serviks adalah kanker keempat yang paling umum di kalangan wanita, dan di AS, lebih dari setengah kasus terjadi pada individu yang belum pernah menjalani skrining. Skrining rutin penting untuk mencegah dan mendeteksi kanker lebih awal. Namun, banyak orang, terutama yang lebih muda, sering menunda skrining karena rasa takut, rasa malu, dan ketidakpahaman tentang proses tersebut.
Meskipun 90% responden memahami pentingnya skrining, masih ada hambatan yang signifikan untuk dilakukan: 32% merasa tidak perlu, 31% takut prosedur, 22% malu, dan 20% tidak tahu tempatnya. Menariknya, pengalaman dalam skrining semakin baik seiring bertambahnya jumlah kunjungan; 8 dari 10 orang melaporkan pengalaman positif pada skrining pertama, meningkat menjadi 9 dari 10 pada kunjungan berikutnya.
Survei menunjukkan bahwa 51% responden tertarik pada pengujian HPV yang dilakukan sendiri, yang membuatnya lebih kurang menakutkan. Mengumpulkan sampel sendiri bisa dilakukan di rumah atau di klinik dengan metode yang tidak invasif. Self-collection terbukti sama andalnya jika dilakukan dengan tepat tanpa perlunya pelatihan khusus.
Peran penyedia layanan kesehatan tetap krusial, sebagai sumber utama informasi skrining (69%), diikuti pencarian internet (51%) dan media sosial (29%). Ini menunjukkan pentingnya dukungan dan edukasi pasien dari tenaga medis. Informasi lebih lanjut mengenai survei dapat diakses di helloclue.com.
Survei Clue memberikan wawasan penting tentang hambatan yang dihadapi wanita terkait skrining kanker serviks. Status kanker serviks sebagai jenis kanker yang umum di kalangan wanita menekankan pentingnya akses dan informasi pada layanan kesehatan. Bagaimana persepsi terhadap prosedur dan kenyamanan dapat mempengaruhi keputusan untuk menjalani skrining menjadi kunci dalam mengurangi angka kematian akibat kanker ini.
Survei Clue menyoroti pentingnya mengurangi hambatan dan meningkatkan kesadaran tentang skrining kanker serviks. Dengan penekanan pada pengujian mandiri dan dukungan tenaga medis, diharapkan skrining dapat dilakukan lebih luas. Edukasi dan pengurangan ketakutan terhadap prosedur sangat penting untuk meningkatkan partisipasi dan pada akhirnya menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Sumber Asli: www.manilatimes.net