Vaksin HPV dan Pencegahan Kanker Serviks: Di Mana Kita Saat Ini?

Vaksin HPV sejak 2006 bertujuan mengurangi kanker, terutama serviks. Meskipun ada kemajuan, cakupan global masih rendah, dengan WHO menargetkan 90% dalam 5 tahun. Penelitian baru menunjukkan potensi vaksin untuk mengobati sel pra-kanker juga.

Vaksin HPV pertama, Gardasil, disetujui oleh FDA pada tahun 2006 dan sejak saat itu telah diterapkan sebagai bagian dari jadwal imunisasi nasional di 145 negara. Tujuannya adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan kanker tertentu, terutama kanker serviks. Hampir 20 tahun setelah peluncurannya, muncul pertanyaan apakah kita semakin dekat untuk memusnahkan kanker ini.

HPV adalah kelompok virus dalam keluarga Papillomaviridae yang dapat menginfeksi manusia, sebagian besar melalui kontak seksual. HPV merupakan infeksi menular seksual paling umum di AS, dan sebagian besar orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi setidaknya sekali dalam hidup mereka. Ada berbagai tipe HPV, dengan beberapa dianggap “berisiko tinggi” yang terkait dengan berbagai kanker, termasuk kanker serviks.

Sebagian besar infeksi HPV akan hilang dengan sendirinya karena sistem kekebalan tubuh, setidaknya 90% dalam dua tahun. Namun, infeksi yang bertahan lama, khususnya dari tipe HPV berisiko tinggi, dapat menyebabkan sel-sel serviks menjadi pra-kanker dalam waktu lima hingga sepuluh tahun, dan jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi kanker serviks.

Vaksin HPV dirancang untuk mencegah kanker terkait HPV dengan mencegah infeksi virus. Vaksin ini membuat sistem kekebalan ‘berpikir’ telah terpapar virus asli, sehingga memproduksi antibodi tanpa mengandung virus yang aktif. Vaksin seperti Cervarix mencegah infeksi tipe HPV 16 dan 18 yang biasanya menyebabkan kanker.

Setelah hampir 20 tahun, dampak vaksin HPV terlihat positif. Di Skotlandia, tidak ada kasus kanker serviks pada wanita yang divaksinasi penuh, dan Inggris diharapkan dapat menghilangkan kanker serviks pada tahun 2040. Di AS, kematian akibat kanker serviks pada wanita di bawah 25 tahun menurun secara signifikan.

Namun di tingkat global, pencapaian masih perlu ditingkatkan. Hanya 27% anak perempuan berusia 9 hingga 14 tahun di seluruh dunia yang telah menerima dosis pertama vaksin HPV. WHO menargetkan 90% cakupan vaksin dalam lima tahun, yang tampaknya sulit dicapai meski terjadi peningkatan dari 20% menjadi 27% sejak 2022.

Penelitian juga menunjukkan kemungkinan menggunakan vaksin HPV untuk mengobati sel-sel pra-kanker sebelum menjadi ganas. Dalam uji coba terbaru, vaksin terapeutik Vvax001 berhasil menjalani regresi pada kasus CIN3, jenis sel pra-kanker, pada satu pertiga pasien.

Jika hasil ini terbukti dalam uji coba yang lebih besar, sekitar setengah dari penderita CIN3 mungkin bisa menghindari perawatan operasi yang memiliki efek samping.

Kanker serviks adalah salah satu kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV, yang telah diperkenalkan ke dalam jadwal imunisasi di banyak negara. HPV adalah infeksi menular seksual yang umum dan dapat mengarah ke berbagai kanker jika tidak ditangani. Vaksin HPV bekerja dengan mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus ini sebelum infeksi terjadi, berkemungkinan untuk mengurangi angka kejadian kanker serviks secara signifikan.

Vaksin HPV, yang disetujui sejak 2006, menunjukkan dampak positif dalam upaya memerangi kanker serviks. Sementara kemajuan dalam vaksinasi di beberapa negara meningkat, tantangan global tetap besar, dengan banyak anak perempuan yang masih belum divaksin. Penelitian terbaru tentang penggunaan vaksin untuk mengobati sel pra-kanker memberikan harapan lain dalam pencegahan kanker.

Sumber Asli: www.iflscience.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *