Dr. David A. Braun meneliti faktor molekuler yang mempengaruhi respons imunoterapi pada kanker ginjal ccRCC. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat neoantigen klonal dan sinyal reseptor B-cell dapat menyebabkan respons luar biasa. Braun menekankan perlunya keseimbangan antara optimisme dan realita, berharap lebih banyak pasien akan mendapatkan manfaat di masa depan.
Dr. David A. Braun, seorang Profesor Asisten Kedokteran di Yale School of Medicine, menjelaskan faktor molekuler yang mempengaruhi respons terhadap imunoterapi pada pasien dengan kanker ginjal tipe sel karcinoma renal seluler jernih (ccRCC). Dalam wawancara dengan CURE®, ia berbagi temuan dari studi yang menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu, seperti adanya neoantigen klonal yang lebih tinggi atau sinyal dari reseptor B-cell yang kuat, mampu menghasilkan respons luar biasa terhadap pengobatan imunoterapi.
Braun menyampaikan harapan kepada pasien, meskipun kebanyakan pasien saat ini tidak mendapatkan manfaat jangka panjang dari imunoterapi. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam klaim pengobatan dan bagaimana hasil saat ini diimbangi dengan harapan untuk masa depan. “Semoga, dengan pelajaran dari studi ini, kita dapat memperluas rentang pasien yang merasakan respons luar biasa,” ujarnya, menunjukkan bahwa minat penelitian global akan terus berlanjut.
Kanker ginjal, khususnya jenis ccRCC, sering kali menjadi tantangan dalam pengobatan. Imunoterapi telah menunjukkan potensi dalam meningkatkan respons pada pasien, tetapi tidak semua pasien mendapatkan manfaat yang sama. Penelitian tentang faktor molekuler yang mempengaruhi respons terhadap terapi ini bertujuan untuk memahami dan meningkatkan hasil bagi lebih banyak pasien.
Studi yang dilakukan oleh Dr. Braun dan rekan-rekannya mengindikasikan bahwa faktor molekuler berperan penting dalam respons imunoterapi pada kanker ginjal. Meskipun saat ini banyak pasien tidak mendapatkan manfaat, ada harapan bahwa penelitian dan pengembangan di bidang ini dapat memperluas jumlah pasien yang merespons dengan baik. Keduanya penting untuk memberikan pendekatan yang lebih baik dalam pengobatan kanker ginjal di masa depan.
Sumber Asli: www.curetoday.com