Manfaat Cetuximab Ditambah Radioterapi untuk Kanker Kepala dan Leher

Cetuximab ditambahkan ke radioterapi pasca operasi meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit bagi pasien kanker kepala dan leher dengan risiko menengah, terutama yang negatif HPV, tetapi tidak memperbaiki kelangsungan hidup secara keseluruhan. Terdapat peningkatan toksisitas akut pada kombinasi terapi.

Menambahkan cetuximab (C) pada radioterapi pasca operasi (RT) dapat meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS) tetapi tidak berpengaruh pada kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS) pada kanker sel skuamosa kepala dan leher berisiko menengah. Manfaat ini terutama terlihat pada pasien negatif human papillomavirus (HPV), yang berjumlah 80,2% dari peserta yang terlibat dalam penelitian.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan cisplatin dosis tinggi pada RT pasca operasi dapat memperbaiki hasil bagi pasien dengan margin positif dan ekstensi nodal ekstra kapsular. Penelitian fase 3 ini melibatkan 577 individu dengan kanker sel skuamosa kepala dan leher yang telah diangkat, terdaftar dari November 2009 hingga Maret 2018.

Peserta dibagi secara acak untuk menerima RT dengan C atau hanya RT. Penilaian utama adalah OS, dengan DFS dan toksisitas sebagai penilaian sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa meski OS tidak meningkat secara signifikan, DFS menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan kombinasi terapi.

Kombinasi RT dan C menunjukkan tingkat toksisitas akut tingkat 3-4 yang lebih tinggi, terutama pada kulit dan mukosa, tetapi tingkat toksisitas jangka panjang serupa. Penelitian ini menegaskan bahwa manfaat kombinasi hanya terlihat pada pasien negatif HPV, yang merupakan mayoritas partisipan.

“RT plus C secara signifikan meningkatkan DFS, tetapi tidak OS, tanpa peningkatan toksisitas jangka panjang,” ungkap penulis studi. Penelitian ini dipimpin oleh Mitchell Machtay dari Penn State Health dan dipublikasikan di Journal of Clinical Oncology.

Penelitian ini memiliki batasan, antara lain OS kelompok kontrol lebih tinggi dari yang diprediksi, membuat penelitian ini tidak cukup kuat untuk mendeteksi rasio hazard yang diharapkan. Peneliti mencatat bahwa pemilihan pasien dapat mempengaruhi hasil, karena hanya 30% peserta yang memiliki lebih dari dua faktor risiko.

Studi ini didukung oleh dana dari National Cancer Institute AS dan Eli Lilly Inc. Machtay menerima hibah dari beberapa perusahaan farmasi.

Cetuximab adalah terapi yang menghambat pertumbuhan sel kanker dan digunakan dalam pengobatan berbagai jenis kanker, termasuk kanker tenggorokan dan mulut. Radioterapi adalah metode pengobatan yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker setelah pengangkatan tumor. Menggabungkan kedua metode ini diharapkan bisa meningkatkan hasil bagi pasien dengan reaksi positif terhadap terapi.

Kesimpulannya, menambahkan cetuximab ke dalam pengobatan radioterapi pasca operasi memberikan manfaat berupa peningkatan kelangsungan hidup bebas penyakit pada pasien kanker sel skuamosa kepala dan leher, terutama bagi mereka yang negatif HPV. Namun, tidak ada peningkatan pada kelangsungan hidup secara keseluruhan, dan perawatan ini perlu diterapkan dengan hati-hati pada pasien tertentu.

Sumber Asli: www.medscape.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *