Peneliti Kembangkan Alat Tes Baru Kanker Usus Dengan Akurasi 90%

Peneliti mengembangkan alat tes baru untuk mendeteksi kanker usus dengan akurasi 90% bagi pasien berisiko tinggi, terutama yang menderita IBD. Metode ini diharapkan dapat mengurangi kebutuhan kolonoskopi yang menjengkelkan dan membantu dalam deteksi dini kanker.

Para peneliti telah mengembangkan alat tes baru untuk kanker usus yang dapat memprediksi risiko penyakit dengan akurasi 90% bagi pasien berisiko tinggi, berdasarkan penelitian terkini. Kanker usus adalah salah satu kanker paling umum dan merupakan penyebab kematian kedua di dunia. Studi ini dilakukan oleh Cancer Research UK, yang menunjukkan akurasi tinggi dalam memprediksi risiko kanker usus dalam lima tahun ke depan bagi orang dengan penyakit radang usus (IBD).

Kanker usus merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, dengan 4-5% risiko seumur hidup bagi setiap orang. Dengan meningkatnya prevalensi kanker ini, terutama di kalangan pasien dengan IBD seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, pengembangan metode diagnosis yang lebih sederhana dan efektif sangat diperlukan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak pasien IBD yang tidak akan mengembangkan kanker usus, sehingga penggunaan alat tes baru sangat berpotensi mengurangi prosedur invasif yang tidak nyaman.

Alat tes baru untuk kanker usus ini diharapkan dapat membantu identifikasi pasien berisiko tinggi, mencegah stres akibat prosedur seperti kolonoskopi, dan memberikan perawatan yang lebih tepat sasaran. Dengan akurasi 90%, alat ini dapat merevolusi cara diagnosis kanker usus awal.

Sumber Asli: www.indiatimes.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *