Studi baru ini untuk Veteran bertujuan menggabungkan informasi genetik dan riwayat keluarga dalam skrining kanker prostat. Mengincar pria berusia 55-69 tahun tanpa kanker prostat, studi ini dapat membantu meningkatkan metode skrining secara keseluruhan. Informasi lebih lanjut tersedia di progress-study.org.
Uji skrining PSA untuk kanker prostat telah digunakan selama bertahun-tahun, tetapi hasilnya tidak selalu akurat. Dokter masih mencari cara terbaik untuk menentukan apakah seorang pria berisiko rendah atau tinggi terhadap kanker prostat agresif, yang memerlukan skrining lebih awal atau lebih sering.
Sebuah studi baru untuk Veteran bertujuan menggabungkan informasi genetik dan riwayat keluarga untuk membantu pria dan dokter dalam pengambilan keputusan skrining kanker prostat. Veteran berusia 55-69 tahun tanpa kanker prostat dapat mendaftar dan menerima informasi mengenai risiko genetik pribadi mereka.
Studi ini diharapkan dapat meningkatkan proses skrining kanker prostat bagi seluruh pria. Untuk informasi lebih lanjut, tonton video dengan Dr. Jason Vassy dari Boston VA, dan bantu sebarluaskan informasi ini kepada teman atau keluarga yang mungkin memenuhi syarat. Kunjungi progress-study.org untuk detail lebih lanjut.
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang umum terjadi pada pria. Uji PSA (Prostate-Specific Antigen) bertujuan untuk mendeteksi kanker prostat, tetapi tidak selalu dapat menunjukkan risiko secara akurat. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mencari cara yang lebih baik dalam menilai risiko, sehingga dapat meningkatkan kualitas skrining kanker prostat dan hasil pengobatan.
Penelitian baru ini berupaya menyempurnakan metode skrining kanker prostat dengan mempertimbangkan faktor genetik dan riwayat keluarga. Veteran yang memenuhi syarat dapat berpartisipasi untuk memperoleh informasi tentang risiko pribadi mereka. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan deteksi awal kanker prostat di kalangan pria.
Sumber Asli: www.pcf.org