Tes darah baru dapat mendeteksi kanker kolorektal dengan hampir 90 persen akurasi, menawarkan alternatif yang lebih nyaman dibandingkan kolonoskopi. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa daun wormwood dapat berfungsi sebagai pengobatan alami yang efektif terhadap sel kanker. Kedua pendekatan ini mungkin membantu menanggulangi peningkatan kanker kolorektal, terutama di kalangan generasi muda.
Sebuah tes darah baru dapat mendeteksi kanker usus besar dengan tingkat akurasi hampir 90 persen, yang bisa menjadi terobosan penting. Penelitian dari Universitas New York menunjukkan tes ini memiliki akurasi sekitar 80 persen dibandingkan kolonoskopi, metode diagnosis standar saat ini. Tes ini mengidentifikasi perubahan DNA yang menandakan keberadaan kanker dan dapat menyingkirkan kanker usus besar pada individu sehat dengan akurasi 90 persen.
Jika disetujui, tes dari Freenome, perusahaan bioteknologi California, akan menjadi salah satu tes paling akurat. Peneliti utama Dr. Aasma Shaukat mengungkapkan bahwa tes yang sangat akurat bisa merevolusi cara dokter melakukan skrining, mengingat banyak orang yang memenuhi syarat untuk kolonoskopi tidak melakukannya.
Bersamaan dengan tes darah baru, peneliti di Universitas Sharjah, UEA, melaporkan kemungkinan pengobatan alami untuk kanker usus besar. Mereka menemukan bahwa daun wormwood efektif menargetkan dan membunuh sel kanker kolorektal, sembari melindungi sel sehat. Ekstrak dari daun tersebut menunjukkan hasil positif dalam uji coba laboratorium.
Penelitian menunjukkan tes darah yang dilaksanakan pada 40,000 orang berusia 45 hingga 85 tahun memiliki daya konfirmasi kanker 81 persen berdasarkan hasil kolonoskopi. Meski tidak menggantikan kolonoskopi, tes darah ini dianggap metode deteksi yang bisa mengatasi peningkatan kasus kanker kolorektal di AS, terutama pada orang muda.
Data menyebutkan lebih dari 150,000 kasus baru kanker kolorektal dilaporkan oleh American Cancer Society pada 2024 dengan sekitar 53,000 kematian. Meskipun angka kanker kolorektal menurun pada lansia, kasus pada usia muda cenderung meningkat. American Cancer Society merekomendasikan kolonoskopi setiap 10 tahun bagi orang dewasa mulai usia 45 tahun.
Meskipun akurasinya menjanjikan, para peneliti masih perlu meneliti lebih lanjut manfaat daun wormwood dalam pengobatan kanker. Sementara itu, pengujian awal menunjukkan bahwa faktor makanan, seperti tinggi daging merah dan makanan olahan, dapat berkontribusi terhadap peningkatan kanker kolorektal.
Tes darah menawarkan solusi praktis dibandingkan kolonoskopi yang memerlukan prosedur lebih rumit dan waktu lama. Dengan keuntungannya, tes ini ditujukan sebagai skrining bagi orang dengan risiko rata-rata untuk kanker usus besar, berusia 45 tahun ke atas.
Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker kedua di AS, dengan lebih dari 150,000 kasus baru diperkirakan terjadi pada 2024. Penelitian menunjukkan bahwa kasus kanker ini semakin meningkat pada orang yang berusia lebih muda. Terobosan dalam deteksi dini dan pengobatan, seperti tes darah baru dan pengobatan alami dari wormwood, diharapkan mampu menghadapi masalah ini.
Tes darah baru menunjukkan potensi yang signifikan untuk deteksi kanker kolorektal yang lebih akurat dan nyaman. Dalam waktu yang sama, penelitian alami menggunakan tanaman wormwood memberikan pandangan baru untuk pengobatan kanker. Kedua inovasi ini bisa meningkatkan efektivitas skrining dan perawatan kanker, terutama di tengah meningkatnya angka kasus di kalangan orang muda.
Sumber Asli: www.dailymail.co.uk
