Menyelamatkan Nyawa Melalui Pemantauan Kanker Serviks dengan Tes HPV

Cervical cancer di AS telah melihat penurunan tingkat kematian berkat vaksin HPV dan skrining dini. Pap dan tes HPV adalah dua metode utama untuk skrining. Tes HPV menjadi lebih populer dan efektif, dan fasilitas koleksi mandiri telah diperkenalkan untuk memudahkan pasien. Penting untuk melakukan skrining secara teratur untuk mencegah dan mendeteksi kanker serviks lebih awal.

Cervical cancer dahulu dianggap sebagai salah satu kanker paling mematikan bagi wanita di AS, namun tingkat kematian kini telah menurun lebih dari setengah berkat deteksi dini melalui skrining kanker serviks dan vaksin HPV. Meskipun demikian, masih banyak kebingungan terkait skrining dan tes HPV, dengan pertanyaan umum dari pasien tentang cara kerja dan kebutuhan pengujian ini.

Penting untuk diingat bahwa HPV adalah virus umum yang ditularkan melalui kontak kulit, dan hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh virus ini. Vaksin HPV yang pertama kali disetujui FDA pada 2006 terbukti sangat efektif dalam mengurangi risiko kanker, terutama jika diberikan pada anak-anak berusia 9-26 tahun. Namun, meskipun telah divaksin, skrining tetap diperlukan.

Ada dua jenis tes yang umum digunakan: Pap dan HPV. Tes Pap mengambil sampel sel dari serviks untuk mendeteksi kelainan, sementara tes HPV lebih sensitif dan mendeteksi keberadaan tipe HPV berisiko tinggi tanpa perlu mengumpulkan sampel langsung dari serviks. Sering kali, kombinasi dari keduanya digunakan untuk hasil yang lebih akurat.

Skrining kanker serviks penting untuk mengidentifikasi kasus yang tidak terdeteksi. Dengan lebih dari setengah kasus terjadi pada wanita yang tidak pernah diperiksa, akses ke tes menjadi krusial. Akhir-akhir ini, pengujian HPV koleksi mandiri telah disetujui FDA sebagai opsi yang lebih mudah diakses, dengan hasil yang setara dengan pengujian klinis.

Setelah melakukan skrining, hasil negatif menunjukkan bahwa tes dapat diulang dalam 3-5 tahun. Jika hasil positif, prosedur lebih lanjut seperti kolposkopi mungkin diperlukan untuk mendiagnosis cedera atau kanker dalam tahap awal. Layanan dukungan seperti konseling nutrisi dan grup dukungan juga tersedia bagi pasien.

Seiring berjalannya waktu, kanker serviks yang pernah terlihat menakutkan kini dapat dikelola dengan lebih baik berkat vaksin HPV dan deteksi dini. Vaksinasi dan skrining merupakan dua pilar utama dalam mengurangi risiko kanker ini. Banyak orang masih menyimpan pertanyaan dan keraguan, sehingga penting untuk berbagi informasi akurat untuk mengurangi kebingungan seputar skrining kanker serviks.

Skrining kanker serviks, terutama dengan tes HPV, adalah langkah penting dalam pencegahan dan deteksi kanker. Dengan tingkat kematian yang berkurang drastis berkat vaksin dan deteksi dini, peningkatan aksesibilitas kepada pengujian dan pemahaman publik mengenai HPV menjadi semakin penting. Masyarakat harus didorong untuk melakukan skrining dan membahas opsi yang tersedia dengan tenaga medis mereka.

Sumber Asli: www.newswise.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *