Angkatan Udara AS melaporkan tidak ada peningkatan angka kematian kanker di kalangan anggota komunitas misil. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematian kanker mereka lebih rendah dibandingkan populasi umum. Penelitian ini akan dilanjutkan untuk memperdalam pemahaman tentang kesehatan komunitas misil, dengan data yang diperkirakan akan tersedia pada tahun 2025.
Penelitian terbaru dari Angkatan Udara AS menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan angka kematian akibat kanker di kalangan anggota komunitas misil, termasuk para petugas misil yang bertugas sejak beberapa dekade lalu. Kolonel Richard O. Speakman, seorang dokter militer, menyatakan bahwa tingkat kematian kanker di komunitas misil lebih rendah atau setara dengan kelompok pembanding. Sebuah memorandum menyebutkan bahwa tingkat kematian akibat kanker komunitas misil lebih rendah dibandingkan dengan populasi umum di AS, termasuk jenis kanker seperti limfoma non-Hodgkin, kanker paru-paru, prostat, serta kolon dan rektum. Begitu pula, distribusi kematian akibat kanker serupa antara komunitas misil dan non-misil, dengan kanker paru-paru menjadi penyebab utama. Penelitian ini melibatkan data dari anggota komunitas misil yang bertugas dari 1976 hingga 2010, dengan kerjasama dari lembaga kesehatan nasional. Sebelumnya, perhatian terkait masalah kesehatan di kalangan anggota misil diabaikan, tetapi saat laporan kasus kanker mulai muncul, penelitian lebih lanjut dilakukan. Penelitian ini akan dilanjutkan dalam fase berikutnya, yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman mengenai kanker di kalangan anggota komunitas misil, dengan data yang diharapkan tersedia pada Desember 2025. Dengan analisis lebih lanjut, Angkatan Udara berupaya memastikan bahwa informasi tentang paparan kanker dapat diakses oleh anggota yang berhenti atau pensiun. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang tren kanker dan dampak kesehatan masyarakat. Penelitian yang lebih komprehensif mencakup kematian dan kejadian kanker.
Masalah kesehatan yang terkait dengan anggota komunitas misil AS, terutama kanker, telah menjadi perhatian, terutama setelah laporan mengenai peningkatan kasus limfoma tidak-Hodgkin di basis udara tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi angka kematian akibat kanker di kalangan petugas misil, memperbandingkannya dengan populasi umum serta menyertakan data dari penyelidikan lingkungan.
Penelitian menunjukkan bahwa anggota komunitas misil tidak memiliki angka kematian kanker yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Proses penelitian akan berlanjut dalam fase kedua, dengan pengumpulan data yang lebih luas dan analisis lebih mendalam. Angkatan Udara berkomitmen untuk memastikan anggota memiliki akses informasi yang relevan mengenai kesehatan mereka terkait kanker.
Sumber Asli: www.airandspaceforces.com