Radioterapi Pra-Operatif Bisa Mengurangi Efektivitas Imunoterapi Kanker Payudara

Penelitian baru menunjukkan radioterapi dapat mengurangi sel imun di sekitar tumor payudara, mempengaruhi efektivitas imunoterapi. Studi ini menggunakan data dari uji klinis yang mengeksplorasi radioterapi neoadjuvant pada pasien kanker payudara. Temuan menunjukkan bahwa radioterapi dapat menurunkan tingkat tumor-infiltrating lymphocytes dan tidak pulih menjelang operasi, mengindikasikan perlunya perhatian lebih terhadap penggunaan radioterapi bersamaan dengan imunoterapi.

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa radioterapi dapat menguras sel imun di sekitar tumor payudara. Penelitian ini menyoroti hubungan kompleks antara radioterapi dan lingkungan mikro tumor-imun (TIME). Ini menunjukkan bahwa perlu kajian lebih lanjut untuk memaksimalkan penggunaan radioterapi bersamaan dengan imunoterapi.

Penelitian ini dilakukan di lingkungan pra-operatif dengan dosis yang umum digunakan pasca-operasi. Pengamatan ini diharapkan berdampak signifikan terhadap desain uji klinis radioterapi di masa depan. Tim penelitian berkeyakinan bahwa kerja ini bisa mendorong terapi kombinasi yang lebih berhasil, yang dapat meningkatkan hasil bagi pasien kanker payudara berisiko tinggi.

Kepentingan menggunakan radioterapi neoadjuvant kini meningkat karena memiliki potensi untuk membuat kanker lebih responsif terhadap imunoterapi. Namun, studi sebelumnya menunjukkan bahwa radioterapi bisa juga menekan respons imun, menjadikannya kurang efektif. Tujuan studi ini adalah untuk mengurai masalah ini lebih dalam.

Penelitian ini menggunakan sampel dari dua uji klinis di UK yang mengeksplorasi radioterapi neoadjuvant. Dari 43 pasien kanker payudara non-metastatik, peneliti mengevaluasi jumlah dan pergeseran tumor infiltrating lymphocytes (TILs) sebelum dan setelah radioterapi.

Hasil menunjukkan bahwa radioterapi neoadjuvant dapat menyebabkan penurunan TILs, yang tidak pulih menjelang operasi. Peneliti juga memperingatkan bahwa radioterapi pada nodus limfa bisa mengganggu aktivitas imun, mengindikasikan perluasan studi terkait penggabungan radioterapi dengan imunoterapi.

Dr. Navita Somaiah mengungkapkan, “Studi kami merupakan kemajuan besar dalam memahami dinamika TILs terhadap radioterapi pada kanker payudara.” Miki Yoneyama menambahkan, “Hasil kami membawa pertanyaan besar mengenai manfaat iradiasi nodus limfa bagi pasien yang menerima imunoterapi.”

Studi ini mengeksplorasi efek radioterapi pada sel imun dalam konteks kanker payudara, terutama bagaimana pengobatan ini memengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap imunoterapi. Ini penting karena radioterapi biasanya diberikan setelah operasi, tetapi penggunaan pra-operatif mulai dipertimbangkan untuk meningkatkan hasil pengobatan. Penelitian ini diharapkan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang interaksi antara pengobatan yang berbeda dan bagaimana kombinasi ini dapat lebih efektif dalam mengatasi kanker.

Kesimpulannya, studi ini memberikan wawasan baru tentang efek radioterapi terhadap lingkungan mikro tumor dan sel imun pada kanker payudara. Ditemukan bahwa radioterapi neoadjuvant dapat menurunkan jumlah sel imun, yang berpotensi mengurangi efektivitas imunoterapi. Penting bagi peneliti dan klinisi untuk mempertimbangkan pengaruh ini saat merancang terapi untuk pasien kanker payudara.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *