Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan kelainan hematologi memiliki risiko tinggi mengembangkan kanker kulit. Analisis data dari hampir 211.000 pasien menunjukkan insiden kanker kulit yang lebih tinggi dalam kelompok ini, terutama pada pasien dengan CLL. Hasil mendukung perlunya tindakan pencegahan yang lebih berfokus.
Penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal Dermatology oleh Eggermont dkk., meneliti risiko kanker kulit pada lebih dari 210.000 pasien dengan kelainan hematologi. Hasil menunjukkan bahwa pasien tersebut memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kulit dibandingkan dengan populasi umum. Analisis dilakukan pada data dari Registri Kanker Belanda, mengamati insiden kanker kulit seperti carcinoma sel skuamosa (CSCC), melanoma malignum (MM), carcinoma sel Merkel (MCC), dan carcinoma basal (BCC). Platfom penelitian ini adalah retrospektif; pasien yang direkam tidak memiliki riwayat kanker kulit sebelumnya.
10 tahun setelah diagnosis, insiden kumulatif kanker kulit adalah 2.6% untuk CSCC, 0.5% untuk MM, 0.05% untuk MCC, dan 4.8% untuk BCC, dengan risiko pasien dengan kelainan hematologi dua kali lipat lebih tinggi. Terutama, pasien dengan leukemia limfositik kronis (CLL) menunjukkan peningkatan risiko signifikan pada semua jenis kanker kulit, dengan rasio insiden standar (SIR) 4.4 untuk CSCC, 2.7 untuk MM, 9.3 untuk MCC, dan 2.6 untuk BCC. Risiko tetap tinggi selama lebih dari 30 tahun setelah diagnosis.
Penting untuk diingat bahwa pasien dengan kelainan hematologi, khususnya CLL, memiliki risiko seumur hidup yang lebih besar untuk kanker kulit. Hal ini menunjukkan perlunya kesadaran dan tindakan pencegahan yang lebih baik untuk mengurangi risiko ini. Data dari studi ini memberikan wawasan mendalam mengenai hubungan antara kelainan hematologi dan kanker kulit secara populasi.
Studi ini memberikan bukti penting tentang keterkaitan antara kelainan hematologi dan peningkatan risiko kanker kulit. Pasien dengan kelainan hematologi seperti leukemia sangat rentan terhadap berbagai jenis kanker kulit karena sistem kekebalan mereka yang lemah. Data jangka panjang dari registri kanker membantu mengisi kekurangan informasi mengenai insiden kanker kulit dalam konteks kesehatan hematologi.
Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa pasien dengan kelainan hematologi, terutamanya CLL, menghadapi risiko kanker kulit yang signifikan dengan insiden yang meningkat dalam waktu lebih dari tiga dekade setelah diagnosis. Penelitian ini menekankan perlunya perhatian lebih terhadap pencegahan dan deteksi dini kanker kulit dalam kelompok pasien ini.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com