Uji MPS2 Validasi Deteksi Kanker Prostat Tingkat Tinggi

Uji MyProstateScore 2.0 (MPS2) berhasil mendeteksi kanker prostat agresif dengan akurasi tinggi menggunakan urine tanpa DRE. Penelitian melibatkan 266 pria dengan 39% terdiagnosis GG2 atau lebih tinggi, dengan MPS2 mendeteksi 94% dari kasus tersebut. Uji ini dapat menghindari banyak biopsi yang tidak perlu dan berpotensi memperbaiki perawatan pasien.

Uji MyProstateScore 2.0 (MPS2), yang terdiri dari 18 gen, menunjukkan sensitivitas tinggi dalam mendeteksi kanker prostat dengan grade group 2 (GG2) atau lebih tinggi dengan menggunakan sampel urine tanpa pemeriksaan rektal digital (DRE). Penelitian ini melibatkan 266 pria, di mana 39% di antaranya memiliki kanker GG2 atau lebih tinggi, dan MPS2 berhasil mendeteksi 94% dari kasus tersebut. Hasilnya dipublikasikan di Journal of Urology, menunjukkan keakuratan MPS2 yang lebih baik dibandingkan PSA dan kalkulator risiko PCPTrc.

Kanker prostat sering didiagnosis menggunakan berbagai metode, termasuk PSA yang memiliki keterbatasan dalam mendeteksi kanker agresif. Uji MPS2 bertujuan untuk memberikan pendekatan non-invasif dalam mendeteksi kanker yang lebih signifikan dan mengurangi risiko overdiagnosis dan overtreatment. Sebelumnya, MPS2 sudah teruji melalui pengambilan sampel urine yang melibatkan DRE, namun penelitian kali ini menggunakan sampel urine yang diambil sebelum biopsi.

MPS2 menunjukkan potensi untuk meningkatkan kesehatan pasien dengan menghindari biopsi yang tidak perlu dan memfokuskan perhatian pada kanker yang lebih agresif. Pengujian ini berhasil menghindari hingga 53% biopsi ulang dan 42% biopsi yang tidak perlu. Penelitian selanjutnya akan dilakukan di populasi yang lebih besar dan beragam untuk lebih mengonfirmasi efektivitas dan manfaat dari uji ini.

Sumber Asli: www.urologytimes.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *