WHO telah memperbarui pedoman pencegahan kanker serviks untuk memasukkan CINtec PLUS Cytology. Tes ini mendeteksi risiko pada individu positif HPV, dengan kolposkopi direkomendasikan bagi hasil positif. Temuan dari studi IMPACT menunjukkan prevalensi abnormalitas serviks di antara peserta dengan hasil beragam, menggarisbawahi pentingnya pengujian biomarker dalam pengelolaan kanker serviks.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui pedomannya untuk pencegahan kanker serviks dengan memasukkan tes sitologi dual-stain, CINtec PLUS Cytology. Tes ini sebelumnya telah disetujui oleh FDA dan diberi tanda CE untuk mengidentifikasi individu positif HPV yang berisiko tinggi mengembangkan kankerserviks. Pedoman baru merekomendasikan kolposkopi segera bagi mereka yang mendapatkan hasil positif dari tes ini. Pada Maret 2024, American Society for Colposcopy and Cervical Pathology juga mengakui CINtec PLUS sebagai tes triage untuk individu positif HPV.
CINtec PLUS Cytology mendeteksi biomarker p16 dan KI-67, yang menunjukkan sel sedang bertransformasi dan berpotensi menjadi kanker. Tes ini dapat dilakukan menggunakan sampel cairan untuk pengujian HPV atau Pap. Dalam trial IMPACT yang melibatkan 35.263 wanita, prevalensi sel-sel atipikal terdeteksi, dengan 8,8% peserta mengalami CIN grade 2 atau lebih, serta 3,6% mengalami CIN grade 3 atau lebih tinggi.
IMPACT menyoroti populasi pasien yang beragam, termasuk 21% wanita kulit hitam dan 24% wanita Hispanik-Latino. Hasil menunjukkan bahwa women positif untuk HPV16 memiliki risiko kumulatif selama satu tahun yang lebih tinggi untuk kanker serviks. Mengoptimalkan penanganan pasien berisiko tinggi melalui pengujian biomarker dapat mengurangi kolposkopi yang tidak perlu.
Pedoman pencegahan kanker serviks WHO terbaru kini mengintegrasikan tes CINtec PLUS Cytology, yang membantu mengidentifikasi individu dengan risiko tinggi akibat infeksi HPV. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi deteksi dan pengelolaan kasus. Penggunaan dual stain cytology diakui dalam pedoman terbaru, memfasilitasi diagnostik lebih baik dan intervensi bagi individu yang terkena dampak.
WHO telah memperbarui pedoman pencegahan kanker serviks dengan mengesahkan CINtec PLUS Cytology sebagai alat deteksi penting untuk individu positif HPV. Implementasi tes ini dapat mengurangi jumlah kolposkopi yang tidak perlu dan mengoptimalkan pengelolaan bagi pasien berisiko tinggi. Temuan dari studi IMPACT menunjukkan adanya hubungan kuat antara hasil tes dan risiko perkembangan penyakit kanker serviks.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com