Hubungan Ekspresi Biomarker dan Efektivitas Terapi ADC pada Kanker Ovarium

Dr. Kathleen N. Moore membahas hubungan antara biomarker dan efek ADC pada kanker ovarium, menyoroti pentingnya FRα dan HER2. Penelitian menunjukkan variasi efektivitas tergantung pada tingkat ekspresi. Beberapa agen menunjukkan hasil positif, namun data masih terbatas dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk menyimpulkan.

Dr. Kathleen N. Moore membahas hubungan antara ekspresi biomarker dan efektivitas antibodi-konjugat obat (ADCs) dalam kanker ovarium. Aktivitas mirvetuximab soravtansine-gynx (Elahere) terkait dengan tingkat folate receptor-alpha (FRα), menunjukkan efektivitas tertinggi pada pasien dengan ekspresi tinggi, meskipun juga aktif pada yang memiliki ekspresi sedang. Untuk target lain seperti TROP2, hubungan respons terhadap tingkat ekspresi belum jelas. Data dari uji fase 2 (NCT04152499) menunjukkan bahwa H score imunohistokimia dapat membantu mengidentifikasi responden, meskipun masih dalam tahap eksplorasi.

Moore juga menyoroti ADC raludotatug deruxtecan dengan data dari studi pertama menunjukkan 46% tingkat respons objektif pada pasien kanker ovarium lanjut. Uji klinis fase 2/3 REJOICE-Ovarian01 (NCT06161025) dengan cadherin-6 diharapkan memberikan klarifikasi mengenai perlunya biomarker. Untuk ADC terarah B7-H4 dan CLAUDIN6, bukti terbatas menyulitkan untuk menarik kesimpulan. Adapun HER2, fam-trastuzumab deruxtecan-nxki (Enhertu) menunjukkan aktivitas signifikan, namun pada subpopulasi kecil.

Kesimpulannya, tingkat ekspresi berhubungan dengan respons untuk FRα dan HER2, namun ada tantangan dalam penilaian akurat, dan bukti lebih lanjut dibutuhkan untuk mengaitkan respons dengan tingkat ekspresi dari agen lain yang sedang diteliti.

Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker yang menuntut pengembangan terapi baru, terutama yang berbasis antibodi-konjugat obat (ADCs). Biomarker seperti FRα dan HER2 menjadi perhatian dalam mengukur efektivitas terapi ini. Aktivitas ADC tergantung pada tingkat ekspresi biomarker ini, membuat penelitian lebih dalam diperlukan untuk menilai konsistensi dalam respons pasien selama pengobatan.

Moore menekankan bahwa tingkat ekspresi biomarker sangat mempengaruhi respon terhadap terapi ADC seperti FRα dan HER2. Namun, tantangan dalam penilaian akurat dan kekurangan data untuk beberapa target lainnya masih ada. Penelitian lebih lanjut akan penting untuk memahami hubungan antara biomarker dan efektivitas terapi untuk terapi kanker ovarium.

Sumber Asli: www.onclive.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *