Studi Angkatan Udara Temukan Tidak Ada Kenaikan Kasus Kanker di Komunitas Misil

Studi terbaru oleh Angkatan Udara menunjukkan tidak ada peningkatan kasus kanker di komunitas misil dibandingkan dengan populasi militer lainnya. Data menunjukkan tingkat kematian rendah untuk beberapa jenis kanker. Penelitian dilanjutkan untuk lebih memahami potensi paparan anggota.

Dalam pertemuan publik yang diadakan oleh Komando Serangan Global Angkatan Udara pada 30 Januari, hasil terbaru dari studi kanker komunitas misil diumumkan. Temuan ini melanjutkan evaluasi epidemiologis yang telah berlangsung selama dua tahun, yang meneliti data kesehatan dari Departemen Pertahanan dan VA untuk menilai insiden kanker di kalangan anggota komunitas misil.

Kolonel Richard O. Speakman, komandan USAFSAM, menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker di komunitas misil secara keseluruhan lebih rendah atau serupa dibandingkan dengan kelompok perbandingan lainnya. Studi ini meliputi 14 jenis kanker umum, termasuk limfoma non-Hodgkin, yang menjadi perhatian utama.

Fase terbaru dari studi ini menggunakan Indeks Kematian Nasional dan tidak hanya terbatas pada rincian medis DoD dan VA. Hasilnya menunjukkan tidak ada peningkatan signifikan dalam angka kematian akibat kanker di kalangan anggota komunitas misil dibandingkan dengan kelompok militer yang lebih luas dan masyarakat umum.

Data menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat kanker paru-paru, prostat, dan jenis kanker lainnya jauh lebih rendah di komunitas misil. Berbagai sampel lingkungan juga telah diambil untuk menilai potensi paparan zat berbahaya di tiga pangkalan misil: Malmstrom, Minot, dan F.E. Warren.

Proses pembersihan yang mendalam juga dilakukan di lokasi-lokasi misil untuk mengatasi masalah PCB. General Thomas A. Bussiere menekankan bahwa upaya dilakukan untuk terus memberitahu penyedia layanan kesehatan dan memberi sumber daya kepada anggota yang mungkin terkena dampak.

Studi ini masih berlangsung dan diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang paparan yang dialami oleh anggota komunitas misil. Para pejabat berharap hasil dari fase berikutnya, yang akan mencakup data lebih banyak, selesai pada bulan Desember.

Studi kanker Angkatan Udara bertujuan untuk mengevaluasi risiko kanker di kalangan anggota komunitas misil. Penelitian ini adalah bagian dari upaya lebih luas untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di antara petugas yang menjalani penugasan di area yang mungkin terpapar bahan berbahaya. Dengan menggunakan berbagai data kesehatan, studi ini juga membandingkan angka kasus dengan populasi militer lainnya dan masyarakat umum.

Kesimpulannya, studi mendapati bahwa tidak terdapat peningkatan signifikan dalam angka kematian akibat kanker di antara anggota komunitas misil. Sebaliknya, ditemukan bahwa angka kematian di kalangan mereka lebih rendah untuk beberapa jenis kanker. Penelitian ini menunjukkan perlunya terus memantau kesehatan dan pembersihan lingkungan di lokasi-lokasi tersebut.

Sumber Asli: theelectricgf.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *