Tingkat kelangsungan hidup kanker di Osaka meningkat dari 57,1% menjadi 68,9% antara 1997 dan 2015, setelah penerapan BPPCCP. Kebijakan ini mengurangi kesenjangan dalam perawatan kanker antara daerah, meskipun beberapa tantangan tetap ada, termasuk dalam perawatan kanker paru-paru. Memantau efektivitas kebijakan tetap penting guna menjaga keadilan akses perawatan kesehatan.
Antara tahun 1997 dan 2015, tingkat kelangsungan hidup kanker di Osaka, Jepang, menunjukkan peningkatan signifikan setelah diterapkannya Rencana Dasar untuk Mempromosikan Program Pengendalian Kanker (BPPCCP). Penelitian mengenai kelangsungan hidup relatif lima tahun di kalangan pasien kanker di Osaka menunjukkan bahwa setelah reformasi kesehatan, rata-rata tingkat kelangsungan hidup pasien meningkat dari 57,1% menjadi 68,9%. Ini merupakan kemajuan yang berarti, terutama mengingat variasi regional yang historis dalam perawatan kanker.
Kesenjangan dalam tingkat kelangsungan hidup kanker dianggap sebagai masalah kesehatan publik yang penting. Data dari Registri Kanker Osaka mencakup lebih dari 407.000 pasien, dan menunjukkan bahwa sebelum BPPCCP diperkenalkan, perbedaan tingkat kelangsungan hidup antara daerah adalah sekitar 2.00 poin persentase. Namun, setelah BPPCCP, perbedaan itu tereduksi menjadi 0.98 poin persentase, menunjukkan keberhasilan kebijakan tersebut dalam menyamakan akses ke perawatan kanker.
Studi ini menunjukkan bahwa reformasi kesehatan yang dilakukan melalui BPPCCP telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam tingkat kelangsungan hidup kanker, serta menurunkan kesenjangan regional. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam perawatan kanker paru-paru. Penting untuk terus memantau dan mengevaluasi efektivitas BPPCCP agar akses ke perawatan kanker tetap adil.
Sumber Asli: evrimagaci.org
