Kesadaran Adalah Kunci Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker di Filipina

Kanker adalah penyebab utama kematian di Filipina, dengan 11% dari total kematian. Bulan Kesadaran Kanker Nasional diadakan untuk meningkatkan pendidikan masyarakat. WHO mengevaluasi strategi pencegahan dan deteksi dini, dan program legislatif yang ada dapat mendukung akses perawatan kanker yang lebih baik di negara ini.

Kanker merupakan penyebab utama sakit dan kematian di Filipina, dengan pasien dan keluarga menderita beban sosial-ekonomi yang berat. Dari Januari hingga Juni 2024, kanker menjadi salah satu dari tiga penyebab kematian terbanyak, berkontribusi 11% dari total kematian nasional. Jenis kanker yang paling mematikan meliputi payudara, paru-paru, kolon, rektum, dan serviks.

Februari adalah Bulan Kesadaran Kanker Nasional, yang digelar oleh Kementerian Kesehatan (DoH) bersama pemerintah lokal, asosiasi profesional, dan institusi akademis. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kanker, pencegahannya, serta pentingnya deteksi dini untuk hasil yang lebih baik melalui perawatan di tahap awal.

Pencegahan merupakan strategi jangka panjang paling efektif dalam mengendalikan kanker. Menurut WHO, sekitar 30% hingga 50% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan mengubah atau menghindari faktor risiko kunci seperti: menghindari penggunaan tembakau, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, serta berolahraga secara teratur.

Faktor pencegahan lainnya meliputi: membatasi konsumsi alkohol, vaksinasi hepatitis B dan HPV, mengurangi paparan sinar UV, menghindari polusi udara, dan pemeriksaan kesehatan berkala. Deteksi dini sangat krusial, karena kanker yang terdeteksi lebih awal memiliki peluang pengobatan yang lebih baik.

WHO menekankan dua strategi untuk deteksi dini: pertama, diagnosis awal untuk mengidentifikasi kasus kanker yang bergejala secepatnya. Masyarakat perlu tahu gejala kanker dan pentingnya mencari nasihat medis jika ada temuan abnormal.

Gejala umum kanker mencakup kelelahan, benjolan di bawah kulit, perubahan berat badan, serta perubahan kulit. Gejala lain yang perlu diperhatikan termasuk perubahan kebiasaan buang air, batuk persisten, kesulitan menelan, dan nyeri yang tak bisa dijelaskan.

Kedua, penyaringan untuk mengidentifikasi individu dengan kelainan kanker yang belum menunjukkan gejala. CDC mendukung penyaringan untuk kanker payudara, serviks, kolorektal, dan paru-paru.

WHO merekomendasikan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai gejala kanker dan akses ke layanan kesehatan yang memadai. UHC Act dan NICCA diharapkan dapat meningkatkan akses dan pengobatan kanker di Filipina.

NICCA juga mendirikan Dana Bantuan Kanker untuk dukungan finansial dan Program Akses Obat Kanker yang menyediakan 61 obat kanker secara gratis. Di samping itu, pusat-pusat kanker khusus juga dibangun untuk memberikan perawatan komprehensif dan layanan pencegahan kanker.

Kanker adalah salah satu masalah kesehatan utama di Filipina, dengan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Bulan Kesadaran Kanker Nasional memberikan kesempatan untuk mendidik masyarakat tentang kanker, pencegahannya, dan mendukung deteksi dini. WHO menggarisbawahi pentingnya perubahan gaya hidup dan strategi pencegahan dalam mengurangi kematian akibat kanker.

Kesadaran dan pencegahan kanker sangat penting untuk mengurangi angka kematian. Melalui pendidikan publik, penguatan layanan kesehatan, dan akses ke pengobatan yang tepat, diharapkan dampak dari kanker dapat diminimalisir di Filipina. Legislatif seperti UHC Act dan NICCA sangat vital dalam meningkatkan perawatan kanker dan mendukung pasien.

Sumber Asli: www.bworldonline.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *