Immuno-onkologi memanfaatkan sistem imun untuk melawan kanker, berakar dari penelitian awal pada akhir abad ke-19. Terobosan modern termasuk terapi sitokin, CAR T-cells allogenik, dan nanopartikel lipid. Perusahaan-perusahaan seperti Deka Biosciences, Ankyra Therapeutics, Sana Biotechnology, dan Hopewell Therapeutics sedang mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan efektivitas terapi kanker.
Immuno-onkologi bertujuan untuk memanfaatkan sistem imun tubuh untuk mendeteksi dan menghancurkan sel-sel kanker. Walaupun dianggap terobosan medis modern, konsep ini sudah ada sejak akhir abad ke-19. William Bradley Coley, MD, mengamati bahwa beberapa pasien kanker mengalami remisi spontan setelah infeksi streptokokus dan mengembangkan terapi injeksi bakteri untuk kanker tulang. Saat ini, kemajuan di bidang ini termasuk obat inhibitor checkpoint, terapi sel T CAR, dan vaksin kanker inovatif.
Deka Biosciences mengembangkan terapi bernama Diakines™, yang menggabungkan sitokin, yaitu interleukin 2 (IL-2) dan interleukin 10 (IL-10) untuk mengarahkan tanggapan imun. IL-2 mengaktifkan sistem imun, sementara IL-10 mengurangi toksisitas. Diakines ditujukan untuk mengatasi efek samping yang umum terjadi dari IL-2 dengan tetap memberikan kekuatan terhadap sel tumor.
Ankyra Therapeutics berfokus pada pengikatan obat di area tumor, menggunakan aluminium hidroksida sebagai scaffold yang dapat mengikat sitokin beracun seperti interleukin 12. Ini akan membuat obat tetap berada lebih lama di lokasi tumor, meningkatkan efektivitas tanpa berdampak buruk pada pasien. Mereka sedang dalam tahap uji klinis I untuk membuktikan keamanannya pada manusia.
Sana Biotechnology mengembangkan terapi CAR T-cells allogenik yang dapat diakses oleh lebih banyak pasien dengan cara mengubah sel T dari donor, menghasilkan dosis yang lebih banyak dan lebih cepat. Pendekatan ini memungkinkan pemasokan terapi yang lebih terjangkau dan tersedia. Uji coba menunjukkan profil keamanan yang baik dan beberapa pasien mengalami respon lengkap.
Hopewell Therapeutics menggunakan nanopartikel lipid (LNP) untuk mengantarkan mRNA yang dapat menyerang sel kanker. LNPs yang ditargetkan dapat mengarahkan terapi ke organ tertentu, minimalkan efek samping yang terkait dengan pengobatan tradisional. Saat ini, mereka mengembangkan LNP untuk mengantarkan bispecific T-cell engagers (BiTEs) pada kanker B sel dan tumor solid.
Di masa depan, immuno-onkologi kemungkinan akan mencakup berbagai pendekatan terapeutik, dari terapi berbasis sitokin, terapi gen, hingga pengobatan CAR T-cells. “Kanker adalah musuh yang rumit. Kita tidak bisa mengabaikan alat yang ada,” kata Steve Harr, CEO Sana Biotechnology.
Artikel ini membahas perkembangan terbaru dalam immuno-onkologi, yang merupakan bidang penelitian yang terus berkembang dalam pengobatan kanker. Sejak ditemukannya konsep awalnya oleh Dr. William Coley, berbagai terapi kini telah muncul, termasuk penggunaan sitokin, CAR T-cell, dan teknologi terbaru seperti lipid nanopartikel. Penelitian dan pengembangan saat ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan efektifitas pengobatan kanker.
Kemajuan di bidang immuno-onkologi menunjukkan harapan baru bagi pengobatan kanker dengan menggabungkan berbagai pendekatan, seperti terapi sitokin, CAR T-cells, dan nanopartikel lipid. Terapi baru ini bertujuan mengurangi toksisitas dan meningkatkan aksesibilitas pengobatan bagi pasien. Keterlibatan banyak perusahaan dalam penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk menghadapi kanker secara efektif.
Sumber Asli: www.genengnews.com