Lebih dari 500,000 pasien kanker di Inggris harus menunggu lebih dari dua bulan untuk perawatan. Keterlambatan ini dapat menyebabkan meningkatnya risiko kematian. NHS tidak memenuhi target rencana kanker, dan para ahli mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan segera agar pasien tidak kehilangan waktu berharga dalam perawatan mereka.
Analisis terbaru dari NHS menunjukkan lebih dari 500,000 pasien kanker di Inggris harus menunggu lebih dari dua bulan untuk menerima perawatan yang diperlukan. Para ahli memperingatkan bahwa ribuan pasien mungkin akan kehilangan nyawa jika NHS tidak segera menangani keterlambatan ini. Dalam dekade hingga November 2024, sebanyak 506,335 pasien kanker mengalami penundaan lebih dari 62 hari. Penelitian juga menunjukkan risiko kematian meningkat hingga 10% setiap empat minggu keterlambatan dalam pengobatan kanker.
NHS belum memenuhi target 85% pasien kanker yang memulai perawatan dalam 62 hari sejak Desember 2015, dengan hanya 69% pasien yang berhasil mendapatkan perawatan tersebut. Dari November 2022 hingga November 2024, satu per tiga dari semua pasien kanker menunggu lebih dari dua bulan. Pasien kanker ginekologis dan kanker gastrointestinal bawah mencatat proporsi keterlambatan tertinggi, dengan hampir setengah dari mereka mengalami penundaan.
Sementara itu, sejak Februari 2024, lebih dari 80% pasien kanker kulit mendapat perawatan dalam dua bulan, menunjukkan perbedaan dalam kompleksitas jenis kanker. Pada saat yang sama, pemerintah dijadwalkan untuk meluncurkan kembali rencana kanker menjelang Hari Kanker Sedunia. Namun, ada kekhawatiran bahwa rencana tersebut tidak akan cukup kuat untuk menangani masalah ini.
Prof. Pat Price, seorang ahli onkologi, menekankan bahwa penundaan dalam perawatan kanker dapat menyebabkan kehilangan ribuan nyawa jika tidak ada rencana ambisius. “Kita tidak hanya dapat memperbaiki satu aspek seperti diagnosis tanpa menangani yang lain,” tuturnya.
Menurut Paula Chadwick, CEO Roy Castle Lung Cancer Foundation, setiap keterlambatan dalam perawatan sangat berisiko bagi pasien kanker paru-paru. Michelle Mitchell dari Cancer Research UK mendorong pemerintah untuk meningkatkan ambisi dalam diagnosis awal. Melanie Sturtevant dari Breast Cancer Now menekankan perlunya tindakan segera untuk mengatasi keterlambatan dalam perawatan kanker payudara.
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mentransformasi perawatan kanker, menjangkau lebih banyak pasien dalam waktu yang lebih cepat. Sebuah pernyataan dari NHS menegaskan peningkatan diagnosis awal, tetapi menegaskan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk perbaikan.
Keterlambatan dalam perawatan kanker di Inggris telah menjadi perhatian besar, terutama di tengah analisis yang menunjukkan lebih dari setengah juta pasien menunggu lebih dari dua bulan untuk pengobatan. Penelitian rela menemukan bahwa penundaan ini berakibat fatal, sehingga para pemangku kepentingan memanggil pemerintah untuk mengambil tindakan dan memperbaiki keterlambatan ini demi keselamatan pasien. Risiko kematian yang tinggi akibat keterlambatan dalam pengobatan kanker dan ketidakadilan dalam waktu tunggu di berbagai jenis kanker menambah urgensi untuk peningkatan sistem perawatan kesehatan. Bukan hanya keterlambatan dalam diagnosis yang menjadi masalah, tetapi juga dalam penanganan keseluruhan dari setiap spesialisasi kanker.
Lebih dari 500,000 pasien kanker di Inggris mengalami keterlambatan dalam mendapatkan perawatan yang diperlukan, dengan risiko kematian meningkat seiring dengan penundaan. Rencana baru dari pemerintah diperlukan untuk memperbaiki masalah ini dan memastikan pasien mendapatkan perawatan tepat waktu. Penanganan yang komprehensif dan rencana ambisius sangat penting agar layanan kanker di NHS tidak mengalami kegagalan lebih lanjut.
Sumber Asli: www.theguardian.com