Penyakit kanker serviks telah menurun berkat vaksin HPV dan deteksi dini. HPVS adalah virus umum penyebab hampir semua kanker serviks. Skrining melalui tes HPV dan Pap penting, meskipun ada beberapa kebingungan. Penyedia layanan kesehatan semakin memperkenalkan pengujian mandiri untuk meningkatkan akses. Hasil negatif atau abnormal mengikuti langkah-langkah evaluasi tertentu, dan perawatan tersedia jika kanker terdeteksi.
Cervical cancer dulunya menjadi salah satu jenis kanker paling mematikan bagi wanita di AS. Namun, menurut CDC, tingkat kematiannya kini telah lebih dari setengah berkat deteksi dini melalui vaksin HPV dan skrining. Meskipun demikian, masih ada kebingungan tentang tes HPV dan skrining kanker serviks. Bulan Januari adalah Bulan Kesadaran Kanker Serviks, jadi saat yang tepat untuk membahas risiko dan rekomendasi terkait kanker serviks dan HPV.
HPV adalah virus umum yang ditularkan melalui kontak kulit saat berhubungan intim. Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, dan pada banyak kasus, infeksi ini tidak menunjukkan gejala. Vaksin HPV telah mengurangi risiko jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks. Vaksin ini paling efektif diberikan kepada anak-anak berusia 9 hingga 26 tahun.
Tes Pap dan tes HPV adalah metode skrining yang umum. Tes Pap mengumpulkan sel dari serviks untuk mendeteksi kelainan, namun dapat memberikan hasil negatif palsu. Sementara itu, tes HPV lebih sensitif dalam mendeteksi 14 jenis virus HPV spesifik dan tidak selalu memerlukan pengambilan langsung dari serviks. Tes HPV umumnya disarankan untuk orang dengan serviks yang berusia 30 tahun ke atas dan hasil negatif berarti risiko masalah sangat rendah.
Akses terhadap skrining kanker serviks sangat penting untuk menyelamatkan nyawa. Sayangnya, banyak wanita masih belum terlayani karena berbagai alasan, termasuk stigma, ketidaknyamanan, dan kurangnya informasi. FDA baru-baru ini menyetujui sistem pengumpulan diri untuk tes HPV, yang menunjukkan akurasi setara dengan hasil yang diambil oleh profesional kesehatan.
Bagi mereka yang menjalani skrining, hasil negatif berarti tidak perlu skrining ulang dalam waktu dekat. Namun, jika hasil tes menunjukkan kelainan, langkah selanjutnya adalah melakukan kolposkopi untuk evaluasi lebih lanjut. Jika kanker serviks terdeteksi, ada tim ahli yang siap memberikan perawatan secara komprehensif dan dukungan bagi pasien selama proses pengobatan.
Kanker serviks menjadi perhatian serius di kalangan wanita, dengan banyak kasus yang dapat dicegah melalui vaksinasi HPV dan skrining yang tepat waktu. Meskipun tingkat kematian telah berkurang, informasi yang tepat dan pemahaman tentang HPV dan mekanisme tes sangat penting untuk meningkatkan partisipasi dalam skrining. Bulan Kesadaran Kanker Serviks adalah kesempatan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan cara mengakses layanan kesehatan.
Penting untuk memahami peran penting tes HPV dan skrining kanker serviks dalam mencegah kematian akibat kanker serviks. Pembaruan dalam pedoman skrining, termasuk penggunaan tes yang dapat dikumpulkan sendiri, menawarkan aksesibilitas yang lebih baik. Kesadaran dan pendidikan adalah kunci untuk mengatasi stigma dan meningkatkan tingkat skrining di kalangan wanita, sehingga memperkecil risiko kanker serviks.
Sumber Asli: yubanet.com