Perkembangan untuk mengoptimalkan dosis radiopharmaceutical secara personal dalam terapi kanker sedang meningkat, dipimpin oleh para ahli di Hospital Sloan Kettering. Terapi lutetium-177 menjadi fokus baru, dengan tantangan dalam penggunaan dosimetri yang harus diatasi untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Perkembangan kedokteran personalized di bidang teranostik kanker semakin pesat, berkat teknologi yang memungkinkan dokter untuk mengoptimalkan dosis radiopharmaceutical secara individual. Para fisikawan medis seperti Pat Zanzonico, PhD, dan Adam Kesner, PhD, dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center membahas upaya di bidang ini dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Zanzonico menekankan pentingnya kuantifikasi dalam terapi radiopharmaceutical untuk mengukur penyerapan obat dalam jaringan normal dan tumor.
Dia mencatat bahwa terapi radiopharmaceutical, meskipun bukan hal baru, mendapatkan perhatian baru berkat pengembangan lutetium-177 untuk PSA-617 (Pluvicto, Novartis). Terdapat potensi jutaan pasien yang bisa menerima terapi ini secara personal. Kesner mengungkapkan bahwa meskipun dosimetri untuk perawatan yang dilabeli Lu-177 belum secara rutin dilakukan di banyak departemen kedokteran nuklir, perangkat lunak untuk ini sudah tersedia di AS dan Eropa.
Kesner menambahkan tantangan yang ada termasuk membuat alat dosimetri lebih mudah digunakan dan menyusun prosedur standar untuk menyatukan pengukuran di berbagai pusat. Dia merasa bidang ini akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan, didukung oleh solusi perangkat lunak dosimetri yang muncul.
Teranostik kanker mengacu pada kombinasi diagnosis dan pengobatan dengan menggunakan radiopharmaceutical. Dalam konteks ini, dosimetri adalah alat penting dalam menyesuaikan dosis terapi untuk individu, memastikan efektivitas dan meminimalkan risiko. Lutetium-177 adalah salah satu terobosan terkini dalam terapi kanker, menjadikan diskusi tentang pengoptimalan dosis sangat relevan.
Dunia medis kini berfokus pada pengembangan teknik pengobatan kanker yang lebih personal melalui dosimetri yang optimal. Meskipun sudah ada perangkat lunak yang tersedia, tantangan dalam penerapan dan standar pengukurannya masih perlu diatasi. Perkembangan perangkat lunak akan membawa bidang ini maju, memberikan harapan baru untuk jutaan pasien.
Sumber Asli: www.auntminnie.com