Studi terbaru mengungkap sinyal “outside-in” yang mempengaruhi pemasukannya ke dalam sel kanker. Penelitian ini fokus pada interaksi antara antibodi CQY684 dan P-cadherin, protein yang berfungsi sebagai target dalam pengembangan obat anticancer. Mekanisme pengikatan ini dapat dioptimalkan untuk aktivitas pengobatan yang lebih efektif.
Sebuah studi baru mengungkapkan bagaimana obat anticancer memicu sinyal “outside-in” yang membuatnya masuk ke dalam sel kanker. Penelitian ini, diterbitkan dalam Nature Communications, membongkar mekanisme sinyal baru yang dapat dimanfaatkan untuk pengiriman obat lainnya. P-cadherin, protein yang secara berlebihan diekspresikan oleh kanker, menjadi target pengembangan obat, memungkinkan antibodi monoklonal mengantarkan obat ke sel kanker. Namun, proses pengikatan antibodi ke P-cadherin dan cara masuknya ke dalam sel kanker masih belum jelas. Studi ini oleh Bin Xie, Shipeng Xu, dan Profesor Sanjeevi Sivasankar mengeksplorasi interaksi antara antibodi CQY684 dan P-cadherin secara mendetail.
P-cadherin adalah protein yang tertanam di membran sel dan sering muncul dalam jumlah tinggi di sel kanker. Dalam penelitian ini, fokus utamanya adalah pada cara antibodi mengikat P-cadherin yang terkandung dalam dimer, serta perubahan bentuk yang memicu pengambilan sel. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana sel mengatur adhesi dan menunjukkan cara baru untuk merancang obat yang bisa menghancurkan sel kanker.
Penelitian ini menunjukkan mekanisme sinyal baru yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pengiriman obat ke dalam sel kanker. Dengan memahami cara antibodi menargetkan P-cadherin, ilmuwan bisa merancang terapi yang lebih efektif untuk mengobati kanker. Ini juga membuka peluang untuk pengembangan obat yang memanfaatkan jalur ini. Dukungan dari National Institutes of Health juga berkontribusi dalam penelitian ini.
Sumber Asli: www.ucdavis.edu