Sebuah studi besar baru menunjukkan bahwa terapi CAR T sel tidak menyebabkan kanker sekunder. Dari 783 pasien yang diteliti, tidak ditemukan hubungan antara terapi dan kanker sekunder. Risiko kanker tersebut lebih diakibatkan oleh pengobatan kanker sebelumnya, seperti kemoterapi dan radiasi. Penelitian ini menegaskan keamanan terapi CAR T, yang telah membantu banyak pasien kanker darah.
Sebuah studi dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania menemukan bahwa terapi CAR T sel tidak menyebabkan kanker sekunder. Analisis terhadap 783 pasien menunjukkan bahwa kejadian langka kanker sekunder bisa diatribusikan kepada sistem kekebalan tubuh yang rusak akibat pengobatan kanker sebelumnya, seperti radiasi dan kemoterapi, bukan akibat dari terapi itu sendiri. Penelitian ini menguatkan temuan sebelumnya yang menunjukkan keamanan terapi CAR T.
Terapi CAR T sel adalah bentuk imunoterapi yang dipersonalisasi, yang mengubah sel T pasien untuk menyerang sel kanker. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, lebih dari 30.000 pasien kanker darah telah menerima terapi ini, dengan beberapa pasien mengalami remisi lebih dari satu dekade.
FDA mengumumkan pada akhir 2023 bahwa mereka menyelidiki beberapa laporan mengenai kanker sel T sekunder di pasien yang menerima terapi CAR T. Mulai 2024, FDA akan meminta pembuat obat untuk menambahkan label peringatan keselamatan pada produk CAR T. Terapi ini hanya disetujui untuk kanker darah yang recalcitrant atau yang tidak merespon pengobatan lain.
Penelitian ini menganalisis sampel dari 783 pasien dewasa dan anak-anak yang menerima terapi CAR T, di mana ditemukan 18 kasus kanker sekunder. Namun, tidak ada bukti bahwa kasus-kasus tersebut disebabkan oleh mutagenesis penyisipan. Peneliti menjelaskan bahwa kanker sekunder ini lebih mungkin disebabkan oleh pengaruh dari pengobatan kanker sebelumnya.
Terapi CAR T sel adalah inovasi dalam pengobatan kanker, yang memungkinkan sel T pasien dikendalikan untuk menyerang sel kanker. Meskipun ada kekhawatiran terkait risiko kanker sekunder karena proses pengubahannya, penelitian ini menunjukkan bahwa terapi ini pada dasarnya aman, dan risiko yang terkait dengan kanker bukan disebabkan oleh terapi CAR T, melainkan oleh terapi kanker yang telah diterima sebelumnya.
Studi ini memperkuat bukti bahwa terapi CAR T sel adalah aman dan tidak mengakibatkan kanker sekunder. Dengan analisis yang melibatkan 783 pasien, hasil menunjukkan bahwa risiko yang terkait lebih disebabkan oleh pengobatan awal seperti kemoterapi. Terapi ini terus dinyatakan aman dan efektif, dengan fokus pada keselamatan pasien. Para peneliti dan pembuat kebijakan kesehatan tetap berkomitmen untuk memantau dan meningkatkan terapi ini agar lebih aman di masa depan.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com