Tes darah baru dapat mendeteksi kanker kolorektal dengan akurasi lebih dari 80% dan menyingkirkan 90% kasus negatif. Melibatkan lebih dari 27.000 partisipan, uji kolonoskopi dibandingkan dengan hasil darah. Peneliti berharap dapat meningkatkan tingkat skrining dan membantu mendeteksi kanker lebih awal.
Sebuah tes darah baru mampu mendeteksi kanker kolorektal dengan akurasi lebih dari 80% dan dapat menyingkirkan 90% orang sehat dari diagnosis yang salah. Studi ini melibatkan lebih dari 27.000 orang dewasa berusia 45 hingga 85 tahun, yang mengikuti kolonoskopi setelah diambil sampel darah untuk mendeteksi tanda-tanda perubahan sel kanker. Sensitivitas tes ini mencapai 81,1% dan spesifisitasnya 90,4%.
Meskipun kolonoskopi tetap menjadi metode standar, kemunculan tes darah ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat skrining kanker kolorektal, karena lebih mudah dan nyaman. Penelitian ini dikemukakan oleh Dr. Aasma Shaukat dari NYU Grossman School of Medicine, yang menyatakan pentingnya metode skrining baru. Di sisi lain, Dr. Pamela Kunz menambahkan bahwa tes ini adalah alat baru untuk pemeriksaan kanker yang dapat diterima lebih baik oleh masyarakat.
Jenis tes darah ini, juga disebut “biopsi cair,” memberikan harapan baru dalam deteksi dini kanker. Dr. Pashtoon Kasi menekankan bahwa meskipun tes darah dapat mendeteksi kanker, kolonoskopi masih diperlukan untuk evaluasi lebih lanjut jika ada hasil positif. Dengan rejimen skrining yang tepat, diharapkan kanker kolorektal dapat terdeteksi lebih awal, membawa perbaikan dalam hasil pengobatan hasilnya.
Penting untuk diketahui bahwa kanker kolorektal menunjukkan tren penurunan usia diagnosis, dengan harapan bahwa tes darah ini memberikan akses lebih luas bagi mereka yang tidak menjalani skrining. Tes darah ini ditujukan bagi individu berisiko rata-rata berusia 45 hingga 85 tahun. Penelitian lebih lanjut dan persetujuan regulasi akan memperluas penerapan tes ini di klinik.
Pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai pilihan skrining kanker kolorektal yang paling sesuai dengan kondisi mereka. Tes darah ini bukannya menggantikan kolonoskopi, tetapi sebagai sarana untuk meningkatkan tingkat deteksi kanker.
Kanker kolorektal merupakan kanker yang sering terjadi dan kedua paling mematikan di AS. Dengan meningkatnya kasus di kalangan orang di bawah 50 tahun, penting untuk mencari alternatif skrining yang lebih nyaman. Studi terbaru menunjukkan bahwa tes darah baru menawarkan pilihan deteksi dini dengan akurasi yang menjanjikan dan bisa menjadi jawaban bagi mereka yang menghindari kolonoskopi.
Tes darah baru mampu mendeteksi kanker kolorektal dengan tingkat akurasi yang tinggi dan berpotensi meningkatkan tingkat skrining. Meskipun tidak menggantikan kolonoskopi, tes ini memberikan alternatif yang lebih nyaman yang dapat memfasilitasi deteksi lebih awal, terutama bagi individu berusia 45 hingga 85 tahun. Kerjasama dengan penyedia layanan kesehatan tetap penting untuk memilih metode skrining yang tepat.
Sumber Asli: www.foxnews.com