Studi ini meneliti efektivitas intervensi sederhana dalam meningkatkan skrining kanker serviks di UGD. Dari 4.035 pasien, 1.089 yang membutuhkan skrining diacak menjadi dua kelompok intervensi. Setelah 150 hari, kedua intervensi menunjukkan peningkatan signifikan dalam skrining dibandingkan kontrol, terutama pada wanita berusia di atas 40 tahun.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa kanker serviks dapat dicegah dengan skrining yang efektif. Namun, pasien di unit gawat darurat (UGD) memiliki risiko tinggi untuk tidak melakukan skrining. Peneliti melakukan studi retrospektif untuk membandingkan efektivitas rujukan dasar dan intervensi pesan teks dalam mendorong peningkatan skrining kanker serviks di kalangan pasien UGD. Peserta berusia 21-65 yang memerlukan skrining dibagi dalam kelompok acak dan diamati selama 150 hari. Hasil menunjukkan bahwa 20% kelompok rujukan dasar dan 23% kelompok rujukan ditambah pesan teks melakukan skrining. Meskipun tidak signifikan antara kedua intervensi, perempuan berusia ≥40 tahun menunjukkan respons lebih baik terhadap pesan teks. Kedua intervensi secara signifikan meningkatkan tingkat skrining dibandingkan kontrol.
Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui skrining yang efektif. UGD menjadi lokasi yang strategis untuk melaksanakan intervensi demi meningkatkan partisipasi dalam skrining karena banyak pasien yang berisiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji intervensi berbasis perilaku dalam meningkatkan skrining di keadaan darurat.
Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa intervensi dengan rujukan dasar dan pesan teks dapat meningkatkan partisipasi skrining kanker serviks secara signifikan, terutama di kalangan perempuan usia 40 tahun ke atas. Penelitian ini mendukung pentingnya penggunaan UGD sebagai alat untuk meningkatkan skrining kanker serviks.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com