Armaceutica, Inc. menerima paten AS untuk pyronaridine, obat anti-malaria yang efektif menghancurkan sel kanker dengan meminimalkan dampak pada sel sehat. Penelitian menunjukkan pengurangan volume tumor dan peningkatan umur panjang dalam percobaan tikus dan anjing. CEO Armaceutica menganggap ini sebagai terobosan dalam terapi kanker, sementara Dr. Aguilera bersedia menggunakan obat ini.
Armaceutica, Inc. telah mendapatkan paten AS untuk komposisi bifungsi dalam pengobatan kanker. Obat ini, pyronaridine yang awalnya untuk malaria, terbukti efektif membunuh berbagai sel kanker seperti leukemia, limfoma, dan kanker payudara, sambil meminimalkan efek samping pada sel sehat. Penelitian menunjukkan bahwa pyronaridine menghambat topoizomerase II yang penting dalam replikasi DNA sel kanker. Uji coba pada tikus dan anjing menunjukkan pengurangan volume tumor dan peningkatan umur hidup pada mereka yang menerima pyronaridine.
CEO Armaceutica, Ernest Armstrong, menyebut pyronaridine sebagai terobosan dalam terapi kanker. Pengobatan ini telah melalui beberapa uji klinis fase 3 dengan bukti keamanan terhadap malaria, dan telah disetujui di beberapa negara di Asia dan Afrika. Dr. Renato Aguilera menyatakan bahwa ia akan menggunakan obat ini jika terdiagnosis kanker. Perusahaan sedang mencari mitra untuk mengembangkan pyronaridine menjadi obat kanker yang terdaftar.
Paten yang dikeluarkan mencakup penggunaan pyronaridine, obat yang dahulu digunakan untuk malaria, dalam terapi kanker. Penelitian Doctor Renato Aguilera menunjukkan potensi obat ini dalam membunuh sel kanker dengan cara yang lebih selektif, yang dapat mengatasi efek samping yang ditimbulkan oleh kemoterapi konvensional. Temuan ini memicu minat masyarakat terhadap metode pengobatan yang lebih aman dan efektif. Paten terkait telah diterima di berbagai negara, menunjukkan kepentingan global terhadap inovasi ini.
Secara keseluruhan, penemuan pyronaridine oleh Armaceutica, Inc. menawarkan harapan baru dalam pengobatan kanker dengan meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping. Penelitian yang menjanjikan ini memiliki potensi untuk mengubah pendekatan dalam terapi kanker dan memberikan pilihan pengobatan yang lebih aman bagi pasien. Meskipun masih memerlukan pengembangan lebih lanjut, hasil awal menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Sumber Asli: www.prnewswire.com
