Meta-analisis mengungkapkan bahwa terapi olahraga memperbaiki kesehatan mental dan kualitas hidup pasien kanker. Penelitian ini melibatkan 27 uji klinis acak dengan hasil yang menunjukkan pengurangan signifikan pada depresi dan kecemasan. Manfaat terbesar ditemukan dari metode olahraga mind-body seperti yoga.
Sebuah meta-analisis terbaru menunjukkan bahwa terapi olahraga memiliki dampak positif pada kesehatan mental pasien kanker, terutama yang mengalami kecemasan dan depresi. Penelitian ini menganalisis 27 uji klinis acak yang melibatkan 1929 pasien, yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara intervensi olahraga dan peningkatan kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan (HRQOL). Metode olahraga yang beragam, termasuk latihan kekuatan dan mind-body seperti yoga, dicatat memberikan manfaat yang lebih untuk kesehatan mental dibandingkan dengan terapi tradisional.
Dari 12 studi tentang depresi, 826 pasien menunjukkan penurunan signifikan dalam gejala depresi dengan penggunaan program olahraga, dan mind-body exercises menawarkan hasil terbaik. Selain itu, hasil dari 685 pasien yang terlibat dalam penelitian tentang kecemasan juga menunjukkan bahwa olahraga secara efektif dapat mengurangi kecemasan. Total 1866 pasien yang diteliti terkait HRQOL menggambarkan bahwa latihan fisik secara signifikan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kesehatan mental pasien kanker merupakan bagian integral dari perawatan onkologi. Dengan meningkatnya prevalensi masalah mental dalam kelompok pasien ini, intervensi non-farmakologis seperti olahraga menjadi semakin relevan. Telah terbukti bahwa terapi olahraga tidak hanya berkontribusi pada perbaikan kesehatan mental tetapi juga memiliki dampak positif pada masalah fisik terkait kanker.
Para peneliti menyimpulkan bahwa intervensi olahraga harus menjadi fokus dalam praktik klinis dan kebijakan kesehatan untuk meningkatkan hasil kesehatan mental pasien kanker. Meningkatkan olahraga sebagai bagian dari rencana perawatan dapat menawarkan pendekatan yang aman dan efektif dalam mengurangi kecemasan dan depresi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama bagi mereka yang berusia di bawah 70 tahun.
Sumber Asli: www.ajmc.com