Studi Swedish menunjukkan bahwa AI dalam mammografi meningkatkan deteksi kanker payudara 29% tanpa menambah false positives, dan mengurangi beban kerja radiolog 44%. Sistem AI “Transpara” mengidentifikasi risiko kanker berdasarkan analisis yang dilakukan. Hasil menunjukkan lebih banyak kanker terdeteksi, terutama pada kanker invasif kecil.
Sebuah studi Swedia yang dipublikasikan di The Lancet Digital Health menunjukkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam skrining mamografi meningkatkan deteksi kanker payudara sebesar 29% tanpa peningkatan positif palsu. AI juga membantu mengurangi beban kerja radiolog sebesar 44%. Penelitian ini membandingkan skrining mamografi standard dua pembacaan dengan skrining yang didukung AI di kalangan wanita yang memenuhi syarat dalam program skrining payudara populasi.
Dalam penelitian ini, 53.043 subjek terlibat dalam kelompok intervensi yang menggunakan sistem AI “Transpara”, yang memberikan skor risiko kanker. Dengan pendekatan ini, kanker invasif dan non-invasif terdeteksi lebih banyak, termasuk peningkatan signifikan dalam kanker grade I dan tipe histologis yang tidak spesifik. Meskipun ada sedikit peningkatan dalam tingkat positif palsu, efektivitas deteksi kanker secara keseluruhan meningkat tanpa mempengaruhi hasil negatif.
Deteksi kanker yang lebih baik diperoleh dari kelompok intervensi dengan 941 partisipan yang diingatkan berdasarkan temuan mamografis. Meskipun jumlah pemeriksaan yang lebih sedikit dilakukan, jumlah rapat konsensus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa sementara AI mengurangi beban kerja, itu tetap efektif dengan jumlah kanker yang terdeteksi tertinggi berasal dari kelompok usia di atas 60 tahun.
Hasil ini menyoroti bahwa teknologi AI tidak hanya dapat membantu meningkatkan deteksi kanker tetapi juga dapat meringankan beban tenaga medis, tanpa meningkatkan jumlah pasien yang dibatasi oleh hasil positif palsu. Dengan kata lain, AI berpotensi mengoptimalkan program skrining payudara di banyak negara.
Kanker payudara adalah penyakit yang bervariasi, memerlukan pendekatan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dalam konteks ini, alat bantu seperti AI dapat mengoptimalkan skrining mamografi dengan meningkatkan deteksi sambil mengurangi jumlah false positives yang biasanya membuat pasien mengalami ketidaknyamanan yang tidak perlu. Penerapan teknologi AI bertujuan untuk mendukung radiolog, yang sering kali dibebani oleh jumlah pemeriksaan yang tinggi, memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada kasus yang membutuhkan perhatian lebih.
Penggunaan AI dalam skrining mamografi menunjukkan hasil positif yang signifikan, terutama dalam meningkatkan deteksi kanker tanpa menambah jumlah false positives dan dengan mengurangi beban kerja radiolog. Meskipun ada beberapa peningkatan positif palsu, deteksi kanker pada kelompok intervensi menunjukkan hasil yang lebih baik secara keseluruhan, terutama untuk kanker invasif yang lebih kecil dan positif node limfa. Keterlibatan AI dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan program skrining kanker payudara di masa mendatang.
Sumber Asli: www.news-medical.net