Pasar pengobatan kanker pankreas global diperkirakan mencapai USD 5,84 miliar pada tahun 2030, tumbuh dengan CAGR 12,30%. Penyebab utama pertumbuhan adalah konsumsi tembakau, obesitas dan kesadaran pengobatan. Terapi terarah mendominasi segmen pengobatan, dengan Amerika Utara sebagai pemimpin pangsa pasar. Asia Pasifik menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan.
Pasar pengobatan kanker pankreas global diperkirakan mencapai USD 5,84 miliar pada tahun 2030, dengan CAGR sebesar 12,30% dari tahun 2025 hingga 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya konsumsi tembakau, obesitas, serta kesadaran tentang berbagai opsi pengobatan yang tersedia. Kanker pankreas paling banyak terjadi pada populasi berusia 65 hingga 75 tahun, sehingga pertumbuhan populasi lansia juga akan berkontribusi. Dalam segmen pengobatan, terapi terarah mendominasi pasar karena kemampuannya menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa merusak sel sehat. Amerika Utara adalah pemimpin dalam pangsa pendapatan kemungkinan karena adopsi yang tinggi terhadap opsi pengobatan lanjutan. Sementara itu, Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh pesat, berkat inisiatif pemerintah yang meningkat dan infrastruktur medis yang semakin baik.
Kanker pankreas tetap menjadi salah satu jenis kanker yang menantang di dunia, dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan banyak jenis kanker lainnya. Pasar pengobatan kanker pankreas dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk tren resiko kesehatan di masyarakat dan kemajuan dalam penelitian dan terapi kanker. Fokus pada pengembangan dan penelitian untuk meningkatkan hasil pengobatan menjadikan analisis pasar ini penting bagi pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
Pasar pengobatan kanker pankreas menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan ditopang oleh peningkatan kesadaran masyarakat, adopsi terapi yang lebih baik, dan pertumbuhan populasi lansia. Terapi terarah masih menjadi pilihan utama dalam pengobatan. Dengan semakin banyaknya investasi dalam penelitian kanker, diharapkan inovasi baru akan muncul, meningkatkan harapan hidup pasien.
Sumber Asli: www.globenewswire.com