Artikel ini membahas pergeseran pandangan mengenai kanker dari masa lalu ke sekarang, termasuk kemajuan dalam pengobatan dan pemahaman. Kanker saat ini dianggap lebih dapat dikelola, dengan pengaruh alam dan genetika berperan penting. Risikonya juga dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup, dan pengobatan inovatif seperti imunoterapi memberikan harapan baru.
Kanker, setengah abad lalu, dianggap sebagai hukuman mati, dan pasien sering dijauhi. Perawatan di rumah sakit juga sangat buruk. Sekarang, kematian akibat kanker menurun drastis berkat pemahaman yang lebih baik terhadap patologi dan pengobatan yang menargetkan gen penyebab kanker. Kanker kini dapat dianggap sebagai penyakit kronis yang dapat dikelola, mirip dengan diabetes.
Kanker terjadi ketika sel-sel yang seharusnya berhenti tumbuh atau mati tidak melakukannya. Menurut Nina Agrawal, ada banyak sel dalam tubuh yang membelah atau mati setiap hari, tetapi sesekali sesuatu yang tidak beres terjadi. Pemahaman tentang kanker terus berkembang, dengan penelitian menunjukkan bahwa tidak semua mutasi gen menjadi kanker, dan ada juga perubahan epigenetik akibat lingkungan kita.
Berbagai faktor risiko, termasuk kebiasaan makan yang buruk dan polusi udara, dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Perubahan lingkungan ini dapat memicu peradangan yang berkaitan dengan jenis kanker tertentu, seperti kanker paru-paru dan payudara. Dr. Davendra Sohal menjelaskan bahwa mikrobioma dalam tubuh juga dapat terpengaruh oleh pola makan, meningkatkan risiko kanker tertentu.
Tumor ganas terdiri dari sel kanker dan sel normal yang sering kali membantu pertumbuhan kanker. Sel normal ini mirip dengan sel-sel imun yang membantu penyembuhan luka, tetapi dalam kasus kanker, mereka justru mendukung pertumbuhan sel kanker. Epidemiolog memperkirakan bahwa 40% kanker bisa dihindari dengan mengelola faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti merokok dan paparan sinar matahari.
Pemahaman yang lebih baik tentang sistem imun membuka bidang baru dalam pengobatan kanker, yaitu imunoterapi. Terapi sel T, termasuk CAR T-cell, menunjukkan janji besar dalam mengobati kanker darah. Meskipun dokter enggan menggunakan istilah “disembuhkan”, terapi baru seperti transplantasi sel punca menjadi alasan optimisme bagi pasien dalam masa remisi.
Kanker adalah penyakit yang hingga kini dianggap menakutkan, namun pemahaman medis tentangnya telah mengalami kemajuan signifikan. Kanker yang sebelumnya dianggap sebagai hukuman mati kini dianggap lebih dapat dikelola, mirip dengan diabetes, dengan perawatan yang lebih canggih dan pemahaman genetik yang meningkat. Penelitian tentang mutasi gen dan pengaruh lingkungan menjadi kunci dalam penanganan dan pencegahan kanker.
Meskipun kanker dulunya dianggap sebagai hukuman mati, kemajuan dalam penelitian dan pengobatan membawa harapan baru. Pemahaman tentang mutasi gen, epigenetik, dan pengaruh lingkungan semakin mendalam. Dengan terapi baru seperti CAR T dan imunoterapi, pasien memiliki harapan yang lebih baik, meski istilah “disembuhkan” masih dihindari. Masalah utama adalah melanjutkan penelitian untuk pengembangan pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif.
Sumber Asli: tbrnewsmedia.com