Analisis ctDNA menunjukkan potensi sebagai biomarker prognostik dalam kanker urotelial metastatik, dengan peningkatan kadar ctDNA yang dikaitkan dengan respons pengobatan yang buruk terhadap pembrolizumab. Penelitian ini melibatkan 82 pasien yang menunjukkan hubungan signifikan antara ctDNA dan prognosis. Hasil menyoroti pentingnya pemantauan ctDNA dalam terapi kanker.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa uji analisis DNA tumor sirkulasi (ctDNA) dapat menjadi alat prognostik yang berguna dalam memantau respons terhadap imunoterapi pada pasien kanker urotelial metastatik. Penelitian ini melibatkan 82 pasien dan hasil menunjukkan bahwa peningkatan ctDNA selama pengobatan terkait dengan respons pengobatan yang buruk terhadap pembrolizumab. Pengukuran ctDNA yang tepat dapat memberikan informasi mengenai perubahan genetik seiring terapi lanjut dan prognosis pasien.
Kanker urotelial, yang sering terjadi pada kandung kemih, dapat metastasis dan menjadi lebih sulit diobati. Imunoterapi seperti pembrolizumab telah menambah pilihan pengobatan, namun tidak semua pasien merespons dengan baik. Menggunakan ctDNA sebagai biomarker dapat membantu dalam memprediksi dan memantau respons terhadap pengobatan, memberi cara non-invasif untuk mengevaluasi kemajuan pengobatan pasien.
Studi ini menyoroti pentingnya penggunaan ctDNA sebagai biomarker non-invasif untuk memantau respons pengobatan dalam kanker urotelial metastatik. Peningkatan ctDNA selama terapi bisa menjadi indikator prognosis yang buruk. Pemantauan seiring berjalannya waktu dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai respons pengobatan dan pengembangan resistensi pada pasien.
Sumber Asli: www.renalandurologynews.com