Insidensi dan Kematian Kanker Masih Tinggi di Appalachia Meski Ada Kemajuan

Kanker di Appalachia masih menjadi isu kritis dengan angka insidensi dan kematian yang tinggi, meski terdapat kemajuan. Daerah Central Appalachia menunjukkan risiko yang lebih tinggi, dengan disparitas dalam akses perawatan dan pengobatan. Penelitian mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang perbedaan regional untuk memperbaiki strategi skrining dan pencegahan.

Meskipun ada penurunan diagnosis dan kematian akibat kanker di Appalachia, angka insidensi dan kematian kanker masih tinggi, terutama di bagian Central Appalachia. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Surgeons menggunakan data terbaru tentang kanker di kawasan ini, mencakup analisis data per kabupaten, menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, masih banyak tantangan.

Daerah Appalachian mencakup 423 kabupaten di 13 negara bagian dengan lebih dari 26 juta penduduk. Namun, kawasan ini masih mengalami disparitas besar dalam angka kanker. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami perbedaan regional untuk meningkatkan strategi skrining dan pengobatan kanker.

Dari 2017 hingga 2021, masyarakat Appalachia memiliki risiko lebih tinggi untuk didiagnosis dan meninggal akibat kanker dibandingkan wilayah lain. Terutama, kematian akibat kanker yang terdeteksi dengan skrining rutin juga lebih tinggi.

Khususnya pada sub-region Central Appalachia, yang meliputi bagian timur Kentucky dan Virginia, terdapat tingkat kanker yang paling tinggi, mengindikasikan perlunya upaya lebih dalam dalam penelitian dan outreach. Selain itu, terdapat peningkatan dramatis diagnosis kanker hati dan kanker serviks stadium lanjut.

Meskipun tingkat insidensi kanker secara keseluruhan menurun di Appalachia, laju penurunan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan wilayah lain. Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor kompleks, termasuk akses terbatas ke perawatan dan faktor sosioekonomi.

Inisiatif kesehatan masyarakat baru-baru ini, seperti yang meningkatkan skrining kanker paru, telah menunjukkan hasil positif. Kematian akibat kanker paru di Appalachia berkurang, membuktikan bahwa intervensi terfokus dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi populasi berisiko.

Artikel ini membahas hasil penelitian terbaru tentang insidensi dan kematian kanker di kawasan Appalachia. Meski ada tanda-tanda kemajuan, disparitas kesehatan masih nyata, terutama dalam hal akses ke perawatan dan tingkat skrining. Penelitian ini membuka peluang untuk memahami perbedaan regional dan menyesuaikan strategi penyuluhan serta perawatan kanker untuk meningkatkan hasil kesehatan di kawasan ini.

Meskipun kemajuan telah dicapai dalam penurunan angka kematian kanker di Appalachia, masalah disparitas kesehatan tetap ada. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan regional dan penerapan strategi kesehatan yang tepat, diharapkan kondisi ini dapat diperbaiki. Penting untuk terus melakukan upaya pendidikan dan intervensi kesehatan untuk meningkatkan hasil bagi populasi berisiko.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *