Stanford Medicine mengungkap bahwa kanker payudara dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan variasi struktural dalam DNA. Penelitian ini dapat membantu memperbaiki pengobatan dan deteksi dini serta memandu dokter dalam menentukan strategi pengobatan yang tepat untuk pasien.
Kanker payudara dapat diklasifikasikan ke dalam subgrup yang menunjukkan agresivitas dan kemungkinan kekambuhan pada pasien setelah diagnosis. Penelitian di Stanford Medicine menemukan bahwa subgrup ini bisa dibagi menjadi tiga kelompok utama berdasarkan variasi struktural pada DNA, termasuk amplifikasi gen onkogen dan kehadiran lingkaran DNA kecil yang terpisah dari genom. Variasi ini muncul awal dalam perkembangan kanker dan terus terjaga seiring pertumbuhan dan metastasis penyakit. Memahami peran variasi ini akan membantu dokter dalam pengambilan keputusan dan menjanjikan intervensi terapeutik baru. Klasifikasi ini juga dapat membedakan pasien yang memerlukan intervensi agresif dari yang bisa menunda perawatan.
Penelitian ini berakar dari upaya untuk memahami bagaimana kanker payudara berkembang dan faktor apa yang menyebabkan kekambuhan. Kanker payudara sebelumnya diklasifikasikan berdasarkan jenis reseptor protein, tetapi penelitian ini berfokus pada arsitektur genom dan variasi struktural dalam DNA tumor. Peneliti mempelajari hampir 2.000 kasus kanker payudara untuk mengidentifikasi pola mutasi yang relevan dengan prognosis.
Penemuan ini menunjukkan pentingnya variasi struktural DNA dalam kanker payudara dan membuka peluang untuk terapi baru. Dengan klasifikasi yang lebih akurat, dokter dapat menyesuaikan pendekatan perawatan untuk pasien berdasarkan risiko kekambuhan dan karakteristik genetik tumor. Intervensi dini mungkin menjadi kunci dalam pengelolaan kanker payudara yang lebih efektif.
Sumber Asli: med.stanford.edu