Pentingnya Perlindungan Kulit Terhadap Kanker pada Orang Kulit Berwarna

Artikel ini menekankan bahwa orang kulit berwarna juga perlu menggunakan tabir surya dan waspada terhadap kanker kulit. Walaupun memiliki melanin yang lebih banyak, perlindungan dari sinar UV masih diperlukan. Melanoma dapat muncul di area yang tidak biasa dan pemeriksaan kulit secara rutin sangat dianjurkan untuk deteksi dini. Menggunakan tabir surya yang sesuai juga merupakan hal penting untuk mencegah kerusakan kulit.

Masyarakat sering kali salah memahami bahwa orang kulit berwarna tidak perlu menggunakan tabir surya dan tidak rentan terkena kanker kulit. Namun, faktanya, semua orang dapat terkena kanker kulit. Meskipun orang dengan kulit lebih gelap memiliki risiko yang lebih rendah, sinar UV dari matahari tetap bisa merusak semua warna kulit. Oleh karena itu, perlindungan kulit dari sinar matahari dan pengawasan terhadap tanda-tanda kanker kulit sangat penting.

Melanin adalah zat yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. Sel-sel kulit yang disebut melanocytes memproduksi melanin, yang dapat menyerap sinar UV dan melindungi kulit. Orang dengan kulit gelap umumnya memiliki lebih banyak melanin, yang membuat mereka lebih jarang mengalami sunburn dibandingkan orang berkulit lebih terang. Namun, melanin tidak dapat menyerap semua sinar UV, sehingga kerusakan kulit tetap dapat terjadi. Menjaga diri di tempat teduh, menggunakan krim tabir surya, dan mengikuti rekomendasi perlindungan sinar matahari dapat mengurangi risiko kerusakan.

Dalam memilih tabir surya, orang dengan kulit gelap bisa merasa terganggu oleh efek “white cast” yang ditinggalkan. Sebaiknya, gunakan tabir surya yang mengandung zinc oxide karena lebih efektif tanpa meninggalkan lapisan putih. Ada berbagai jenis kanker kulit, di antaranya melanoma yang lebih agresif dibandingkan jenis lainnya. “Orang kulit berwarna mungkin kurang rentan terhadap kanker kulit, termasuk melanoma, tetapi hal itu tetap bisa terjadi,” ujar Dr. Katy Tsai dari ASCO.

Melanoma pada kulit gelap cenderung muncul di tempat yang tidak umum, seperti telapak tangan, telapak kaki (melanoma akral), atau permukaan mukosa seperti genitalia (melanoma mukosa). Penting untuk memiliki akses ke dokter yang memahami perlunya pemeriksaan kulit mendalam untuk semua jenis warna kulit. Kanker kulit sering tidak menyakitkan dan hanya menunjukkan perubahan kecil. Meskipun ACS tidak memiliki pedoman untuk skrining kanker kulit, dokter menganjurkan agar semua orang secara rutin memeriksa kulit mereka sendiri.

Ada baiknya melakukan pemeriksaan kulit sendiri sebulan sekali dan melaporkan perubahan apapun kepada dokter. Deteksi lebih awal kanker kulit akan mempermudah proses pengobatan. Selain pemeriksaan sendiri, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kulit secara berkala dengan dokter. Kunjungi galeri gambar kanker kulit ACS untuk melihat berbagai kondisi kulit, baik yang kanker maupun non-kanker, pada orang dengan warna kulit yang berbeda. Dr. Tsai merupakan Editor Asosiasi di ASCO dan memberikan sumber informasi pasien yang bermanfaat.

Informasi ini penting untuk diketahui oleh masyarakat, terutama bagi orang kulit berwarna, yang cenderung mengabaikan perlindungan dari sinar matahari. Walaupun memiliki lebih banyak melanin yang memberikan perlindungan alami, orang kulit berwarna tetap berisiko terkena kanker kulit. Oleh karena itu, kesadaran dan pengetahuan tentang kanker kulit, cara perlindungan, serta metode pemeriksaan diri sangat krusial.

Kesimpulannya, semua orang, termasuk orang kulit berwarna, perlu melindungi kulit dari sinar matahari. Memahami peran melanin dan risiko kanker kulit adalah langkah penting. Rutin melakukan pemeriksaan kulit dan berkonsultasi dengan dokter akan membantu dalam mendeteksi perubahan yang mencurigakan sedini mungkin. Dengan demikian, tindak lanjut pengobatan dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Sumber Asli: www.cancer.org

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *