Tes Urin untuk Deteksi Kanker Kandung Kemih Tawarkan Harapan Baru

Sebuah tes DNA metilasi urin menunjukkan 89,2% kepekaan untuk mendeteksi kanker kandung kemih tingkat tinggi atau invasif, namun nilai prediktif positifnya hanya 61,3%. Metode ini menawarkan alternatif untuk cystoscopy yang lebih invasif dan mahal, dengan hasil yang menunjukkan efektivitas lebih baik dibandingkan NMP22 dan sitologi urin.

Sebuah tes DNA metilasi urin menunjukkan kepekaan dan spesifikasi tinggi dalam mendeteksi kanker kandung kemih invasif atau tingkat tinggi, mengungguli tes NMP22 dan sitologi urin dalam hal kepekaan. Namun, nilai prediktif positif tes baru ini suboptimal, menunjukkan keterbatasan dalam mengonfirmasi adanya kanker kandung kemih tingkat tinggi atau invasif.

Cystoscopy adalah prosedur standar yang invasif dan mahal untuk mendiagnosis kanker kandung kemih. Tes biomarker baru, seperti tes metilasi DNA urin yang sedang diuji, menawarkan alternatif yang kurang invasif dan lebih hemat biaya untuk mendeteksi kanker kandung kemih lebih awal. Penelitian dilakukan pada 1.099 individu dengan hematuria yang direncanakan untuk cystoscopy dalam waktu 3 bulan.

Dari 1.099 peserta, 219 di antaranya terdiagnosis kanker kandung kemih, termasuk 176 kasus kanker tingkat tinggi atau invasif. Tes metilasi DNA urin menunjukkan 89,2% kepekaan dan 87,8% spesifikasi untuk kanker kandung kemih tingkat tinggi atau invasif, dengan nilai prediktif negatif 97,6% yang menunjukkan kuatnya pengabaian terhadap kanker serius. Kendati demikian, nilai prediktif positif tes ini hanya 61,3%.

Dalam praktiknya, penulis menyimpulkan bahwa, “Tes metilasi DNA urin menunjukkan 89% kepekaan dalam mendeteksi kanker kandung kemih tingkat tinggi atau invasif, lebih unggul dibandingkan tes NMP22 atau sitologi urin.” Namun, mereka juga menekankan, “Meskipun tes ini memiliki nilai prediktif negatif yang sangat baik, nilai prediktif positifnya suboptimal.”

Kanker kandung kemih merupakan salah satu jenis kanker yang umum dan bisa mendeteksi melalui berbagai metode termasuk cystoscopy, yang merupakan prosedur invasif. Penelitian baru mencari alternatif lebih baik melalui biomarker, untuk memberikan hasil yang lebih cepat dan nyaman bagi pasien. Penelitian ini memfokuskan diri pada efektivitas tes metilasi DNA urin dalam mendeteksi kanker dengan membandingkan dengan metode yang sudah ada seperti NMP22 dan sitologi urin.

Tes metilasi DNA urin menunjukkan potensi besar dalam mendeteksi kanker kandung kemih dengan kepekaan dan spesifikasi yang lebih baik dibandingkan metode tes lain. Namun, nilai prediktif positif yang rendah menunjukkan bahwa masih ada peluang kesalahan dalam diagnosis. Penelitian ke depan diperlukan untuk lebih memahami aplikasi klinisnya di berbagai populasi.

Sumber Asli: www.medscape.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *