Seorang siswa kelas delapan, Anushka Sable, menemukan bahwa mikroplastik dapat mempengaruhi sel darah putih dan berpotensi menyebabkan pembentukan tumor. Penelitiannya menunjukkan adanya mikroplastik di berbagai organ tubuh manusia, yang bisa meningkatkan risiko kanker. Dengan temuannya, dia dapat memicu lebih banyak studi dan solusi untuk masalah kesehatan terkait mikroplastik.
Feria sains sekolah bukan hanya tentang reaksi kimia sederhana, tetapi juga bisa melahirkan penemuan yang signifikan. Anushka Sable, seorang siswi berusia 14 tahun, melakukan penelitian yang mencemaskan mengenai dampak mikroplastik pada tubuh manusia. Dibantu oleh mentornya dari Emory University, ia menguji hipotesis bahwa partikel plastik dapat mengubah sel darah putih manusia. Hasilnya, ia menemukan struktur mirip tumor dalam kultur sel 3D ketika monosit, yang berfungsi dalam respons peradangan tubuh, terpapar mikroplastik.
Penemuan ini mengkhawatirkan karena mikroplastik sudah terdeteksi di berbagai organ tubuh, seperti susu ibu, plasenta, dan hati, menunjukkan kemungkinan risiko kanker. Polistiren, polietilen, dan polipropilen adalah tipe plastik yang paling umum ditemukan dalam sampel darah manusia, berasal dari air dan makanan yang kita konsumsi. Dengan banyak mikroplastik di lautan, ikan menjadi salah satu sumber paparan risiko mikroplastik yang signifikan.
Di sisi positifnya, penelitian Sable bisa mendorong lebih banyak studi dan pengembangan pengobatan terkait paparan mikroplastik. Untuk mengurangi risiko ini, masyarakat bisa menggunakan pemurni udara dan filter air, serta menanam makanan sendiri untuk menghindari kontaminasi plastik. Dengan menghindari plastik sekali pakai dan mendaur ulang, kita bisa mengurangi hubungan kita dengan plastik yang berbahaya.
Mikroplastik merupakan partikel kecil plastik yang telah menjadi polutan mengkhawatirkan di lingkungan dan tubuh manusia. Mereka terdeteksi dalam berbagai produk dan organ tubuh, memicu kekhawatiran tentang efek jangka panjang pada kesehatan manusia. Penelitian terbaru menunjukkan potensi mikroplastik menyebabkan tumor, yang semakin mempertegas pentingnya meminimalkan paparan terhadap bahan berbahaya ini.
Penemuan Anushka Sable tentang dampak mikroplastik dalam tubuh menyoroti kebutuhan mendesak untuk memahami dan menangani polusi plastik. Sementara risikonya cukup mengkhawatirkan, upaya untuk penelitian lanjutan dan mengurangi paparan bisa menjadi langkah awal menuju solusi. Mengurangi penggunaan plastik, mampu memproduksi makanan sendiri, serta meningkatkan kesadaran tentang polusi plastik harus menjadi prioritas kita.
Sumber Asli: www.thecooldown.com