Hari Kanker Sedunia 2025 menekankan perlunya fokus pada kanker sebagai tantangan kesehatan global, dengan 20 juta kasus baru dan 9,7 juta kematian di 2022. Di Sri Lanka, kanker meningkat dan WHO mendukung penguatan kebijakan dan layanan kesehatan. Rencana strategis akan dievaluasi untuk menangani tantangan beban kanker yang terus meningkat.
Hari Kanker Sedunia 2025 menyoroti tema “Bersatu dalam Keunikan” yang menempatkan manusia sebagai pusat perawatan kanker. Kanker menjadi tantangan kesehatan global dengan penyebab seperti penuaan, perilaku tidak sehat, infeksi, dan paparan lingkungan. Di tahun 2022, tercatat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian, mayoritas terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs). Kanker berkontribusi terhadap 20% kematian prematur akibat penyakit tidak menular (NCD). Untuk mengurangi beban kanker, perlu campuran intervensi kesehatan masyarakat dan sistem kesehatan.
Di Sri Lanka, kanker adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas, dengan 33.243 kasus baru dan 19.145 kematian tercatat pada tahun 2022. Fokus utama adalah meningkatkan kapasitas diagnosis dan perawatan, meskipun ada tantangan akibat COVID-19 dan krisis ekonomi. Sri Lanka memiliki Kebijakan Pengendalian Kanker Nasional yang terus diperbarui, berusaha meningkatkan akses layanan kanker di seluruh negeri. Kerja sama internasional, terutama dari WHO, mendukung penguatan sistem untuk pencegahan dan pengobatan kanker.
Langkah-langkah untuk menangani kanker di Sri Lanka meliputi penguatan sistem kesehatan, peningkatan screening dan diagnosis dini, serta dukungan untuk perawatan paliatif. WHO berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengidentifikasi kebutuhan prioritas dan memperkuat pengendalian kanker, termasuk melalui platform internasional untuk akses obat kanker anak. Melihat proyeksi peningkatan kasus kanker, upaya berkelanjutan dan kerja sama internasional sangat penting untuk mengatasi tantangan ini.
Sumber Asli: www.who.int