Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Harus Jadi Prioritas di India

FPA India menyerukan peningkatan kesadaran dan deteksi dini kanker di negara ini. Kanker payudara, serviks, dan mulut menjadi perhatian utama, tetapi partisipasi dalam skrining sangat rendah. FPA India meluncurkan program vaksinasi HPV dan menggunakan teknologi digital untuk memperluas akses ke layanan. Kerja sama pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi beban kanker yang meningkat.

Kanker merupakan krisis kesehatan masyarakat yang signifikan di India, dengan kanker payudara, mulut, dan serviks menyumbang hampir 34% dari semua kasus. Pada Hari Kanker Sedunia, FPA India menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran, deteksi dini, dan akses ke pengobatan untuk menekan beban kanker yang terus meningkat di negara ini.

Menurut data Globocan 2020, kanker payudara adalah yang paling umum di antara wanita India, mencakup 13,5% dari kasus. Kanker serviks dan kanker mulut menyusul dalam jumlah kasus dan kematian. Meskipun ada program skrining berbasis populasi, partisipasi masyarakat sangat rendah, dengan hanya sekitar 1% populasi yang menjalani skrining.

Hambatan utama dalam pencegahan kanker adalah kurangnya kesadaran dan aksesibilitas layanan skrining, terutama di daerah pedesaan. Ketakutan, stigma, dan informasi yang keliru menghalangi individu untuk mencari perhatian medis yang tepat waktu. Dr. Nozer Sheriar dari FPA India menyoroti perlunya mengatasi isu-isu ini dan memastikan bahwa layanan menjangkau populasi yang paling rentan.

FPA India telah menjadi pelopor dalam penyaringan dan pencegahan kanker selama lebih dari satu dekade, menyelenggarakan ratusan ribu skrining kanker pada 2024. Organisasi ini juga memulai kampanye vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks, memberikan 1,700 dosis kepada gadis berusia 9 hingga 14 tahun sejak September 2023.

Untuk memperluas akses, FPA India mengadopsi teknologi digital dan melatih penyedia layanan kesehatan, menjangkau komunitas yang sebelumnya tidak terlayani. Dr. Rathnamala Desai menekankan pentingnya inovasi dalam menjembatani kesenjangan dalam akses layanan kesehatan.

Meskipun ada dukungan pemerintah untuk pengobatan kanker, FPA India mengajak pembuat kebijakan untuk lebih memprioritaskan langkah pencegahan. Ini termasuk meningkatkan investasi dalam program vaksinasi HPV dan infrastruktur skrining.

Beban kanker yang terus meningkat di India memerlukan pendekatan multifaset. Dr. Rathnamala Desai menyerukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan, serta menciptakan masa depan di mana kanker dapat dicegah dan diobati.

Dengan peningkatan kesadaran, aksesibilitas layanan kesehatan, dan dukungan kebijakan, India dapat mengubah arah pertempuran melawan kanker, menjamin masa depan yang lebih sehat bagi semua.

Kanker merupakan masalah kesehatan publik yang kritis di India, berpuncak pada angka kematian yang tinggi terutama di antara wanita. Kanker payudara, serviks, dan mulut mendominasi angka kanker di negara ini, sehingga menjadi suatu keharusan untuk memperbaiki kesadaran masyarakat dan akses kepada layanan kesehatan untuk mendeteksi kanker secara dini. Dengan beragam inisiatif dari organisasi seperti FPA India, fokus pada tindakan preventif dan penyuluhan menjadi penting untuk menanggulangi skala masalah ini.

Penting untuk mengatasi krisis kanker di India melalui pendekatan pencegahan yang lebih baik. Dengan upaya yang lebih terfokus pada edukasi, deteksi dini, dan peningkatan fasilitas kesehatan, jumlah kematian akibat kanker dapat ditekan secara signifikan. Aksi kolektif dari pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat diperlukan untuk menjadikan kanker penyakit yang dapat dicegah dan diobati.

Sumber Asli: www.onlymyhealth.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *