Skrining Kanker Pertama bagi Pemadam Kebakaran Fayetteville

Fayetteville Fire Department memperkenalkan skrining kanker menggunakan tes OneTest yang dapat mendeteksi lebih dari 20 jenis kanker. Pemerintah kota menginvestasikan lebih dari $45.000 untuk pengujian ini, menanggapi tingginya risiko kanker di kalangan pemadam kebakaran. Melalui langkah-langkah ini, departemen bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan petugasnya dengan deteksi dini dan pendidikan terus-menerus.

Fayetteville untuk pertama kalinya melakukan skrining kanker bagi petugas pemadam kebakaran. Proses ini melibatkan pengambilan darah untuk menguji lebih dari 20 jenis kanker menggunakan tes OneTest. Tes ini memeriksa berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat dan mesothelioma, dan telah digunakan lebih dari 5.000 petugas pemadam kebakaran di seluruh negeri. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan petugas pemadam kebakaran.

OneTest menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mendeteksi molekul dalam darah yang menunjukkan tanda-tanda kanker sebelum gejala muncul. Tes ini mengevaluasi risiko 26 jenis kanker, memberikan hasil yang bisa dibawa ke dokter untuk kemungkinan perawatan dini. Penegasan dari Asisten Kepala Pemadam Kebakaran Adam Ferguson adalah bahwa deteksi dini memiliki lebih banyak opsi perawatan dan bahwa risiko kanker sangat nyata bagi petugas pemadam kebakaran.

Ferguson mengatakan bahwa pengadaan skrining kanker ini memakan waktu hampir satu dekade karena biaya yang tinggi. Pemerintah Kota Fayetteville mengalokasikan lebih dari $45.000 untuk membayar tes bagi 350 petugas pemadam kebakaran. Meskipun OneTest membantu dalam deteksi dini, itu bukan satu-satunya cara untuk mendiagnosis kanker, dan hasilnya hanya memberikan prediksi untuk 12 bulan ke depan.

Kanker akibat pekerjaan merupakan penyebab utama kematian petugas pemadam kebakaran dalam tugas, dengan 72% anggota Asosiasi Pemadam Kebakaran Internasional meninggal akibat kanker pada tahun 2023. Penelitian menunjukkan petugas pemadam kebakaran memiliki risiko 14% lebih tinggi meninggal akibat kanker dibandingkan populasi umum. Kanker yang lebih umum di antara petugas pemadam kebakaran meliputi kanker kulit, otak, dan usus besar.

Fayetteville juga tidak kebal terhadap angka kematian akibat kanker ini. Chief Battalian John Bowen adalah petugas pertama yang meninggal dalam tugas akibat kanker kolorektal pada 2022. Departemen ini juga kehilangan setidaknya enam petugas aktif lainnya akibat kanker yang berhubungan dengan pekerjaan, meskipun tidak semua dapat dibuktikan sebagai kematian yang berhubungan dengan tugas.

Pendidikan mengenai risiko kanker diintegrasikan ke dalam Akademi Pelatihan Pemadam Kebakaran. Pelatihan ini mencakup cara membersihkan peralatan serta risiko eksposur terhadap zat karsinogenik. Pengetahuan ini penting mengingat paparan bahan berbahaya saat memadamkan api, seperti soot yang bisa terhirup atau terpapar ke kulit petugas pemadam kebakaran.

Petugas seperti Chris Ignacio merasa khawatir akan risiko kanker tersebut, tetapi senang melihat tes kanker mulai tersedia. Dia merasa langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan deteksi dini kanker di rekan-rekannya. Selain itu, departemen telah mengambil langkah lain untuk pencegahan kanker dengan memberikan peralatan pemadam yang bersih dan membentuk sistem pembersihan yang lebih baik.

Upaya lebih lanjut dilakukan di tingkat negara bagian melalui Studi Kohort Kanker Pemadam Kebakaran North Carolina. Studi ini berusaha mencari tahu zat karsinogen khusus yang dihadapi pemadam kebakaran saat bertugas. Riset ini merupakan bagian dari studi nasional untuk mengevaluasi paparan waktu nyata terhadap carcinogen.

Fayetteville Fire Department kini melakukan skrining kanker bagi petugasnya, menggunakan OneTest untuk deteksi dini. Dengan dukungan pemerintah kota, upaya ini diharapkan mampu mengurangi risiko kanker yang tinggi dan memberi lebih banyak opsi perawatan. Melalui pendidikan, pencegahan, dan penelitian, Fayetteville berkomitmen meningkatkan kesehatan keseluruhan para pemadam kebakaranya.

Sumber Asli: www.cityviewnc.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *