Wanita di AS menghadapi risiko kanker yang meningkat, di mana wanita di bawah 65 tahun lebih berisiko dibandingkan pria. Namun, sekitar 50% kanker dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup sehat. Skrining dan vaksinasi penting untuk pencegahan, dan semua pihak bertanggung jawab dalam menciptakan solusi untuk masalah ini.
Di AS, wanita menghadapi risiko kanker yang meningkat. Data menunjukkan, wanita di bawah 65 tahun kini lebih mungkin mengembangkan kanker dibandingkan pria pada kelompok usia yang sama. Lebih mengejutkan lagi, wanita di bawah usia 50 memiliki kemungkinan 82% lebih tinggi untuk didiagnosis kanker daripada pria. Angka ini merefleksikan risiko bagi ibu, saudara, dan teman-teman kita.
Namun, ada harapan. Sekitar 50% kanker dapat dihindari dengan mengubah faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Melalui pilihan yang lebih sehat, wanita dapat mengurangi risiko kanker secara signifikan. Ini mencakup pola makan sehat, olahraga, menghindari daging merah dan alkohol, berhenti merokok, dan menjaga berat badan yang sehat. Obesitas berkontribusi pada kanker uterus, payudara, dan usus besar.
Konsumsi alkohol juga menjadi faktor risiko, di mana penelitian menunjukkan satu dari enam kasus kanker payudara dapat terkait dengan alkohol. Rokok dan vaping memperberat situasi, khususnya untuk wanita. Perubahan perilaku dapat menjadi kunci untuk masa depan yang lebih sehat bagi wanita.
Kanker serviks meski dapat dicegah melalui skrining dan vaksinasi, jumlah kasus tetap pada angka 13.000 per tahun. Penyebab utamanya adalah ketidakpatuhan terhadap panduan skrining dan keraguan terhadap vaksin. Skrining secara teratur mulai usia 21 penting untuk deteksi dini. Negara seperti Australia telah berhasil hampir menghilangkan kanker serviks dengan metode vaksinasi yang ketat.
Kita memiliki alat untuk mencapai hasil serupa; kita hanya perlu menggunakannya. Sementara beberapa peningkatan diagnosis kanker mungkin disebabkan oleh kemajuan teknologi, banyak kanker yang menyebabkan kematian berhubungan dengan perilaku. Kita harus lebih fokus pada faktor risiko dan memberdayakan wanita untuk mengontrol kesehatan mereka.
Tantangan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab wanita; ini adalah tantangan sosial. Semua pihak memiliki peran untuk menciptakan masa depan di mana kesehatan wanita mendapat perhatian lebih. Dengan pesan yang tepat dan kesadaran yang meningkat, kita bisa mengubah tren yang mengkhawatirkan ini.
Kanker pada wanita semakin meningkat, menuntut perhatian kita. Data terbaru menunjukkan perubahan signifikan dengan wanita di bawah 65 tahun menghadapi risiko lebih besar dibandingkan pria. Belum adanya kepatuhan pada skrining kesehatan dan vaksinasi menjadi faktor tambahan. Mengingat pentingnya pola hidup sehat, pencegahan dan edukasi menjadi kunci dalam menanggulangi masalah ini.
Untuk merangkum, wanita di AS mengalami peningkatan risiko kanker yang signifikan, namun banyak dari kasus ini dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup. Kesadaran, edukasi, dan penerapan skrining serta vaksinasi harus diperkuat. Upaya kolektif dari masyarakat dapat mengubah statistik yang mengkhawatirkan ini dan memastikan kesehatan wanita lebih diperhatikan di masa depan.
Sumber Asli: www.newsday.com