Bulan Pencegahan Kanker 2025 membahas isu wasir dan fissur serta hubungannya dengan kanker. Dr. Lakin Vira menegaskan bahwa kedua kondisi ini tidak menyebabkan kanker, namun gejala seperti pendarahan tidak boleh diabaikan. Langkah-langkah pencegahan termasuk perubahan diet, modifikasi gaya hidup, dan pengobatan yang tepat.
Bulan Pencegahan Kanker 2025: Apakah Wasir dan Fissur Bisa Menyebabkan Kanker? Kanker sering menimbulkan rasa takut yang mendalam. Dalam konteks wasir dan fissur, yang merupakan kondisi umum tetapi memalukan untuk dibahas, kebanyakan orang langsung khawatir akan kemungkinan kanker. Namun, apakah benar ada hubungan antara ketiga hal ini atau hanya informasi salah yang beredar?
Wasir (hemoroid) adalah vena bengkak di rektum atau anus yang bisa bersifat internal atau eksternal, sering disebabkan oleh tekanan akibat mengejan, sembelit kronis, kehamilan, atau duduk terlalu lama. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa gatal, ketidaknyamanan, hingga pendarahan rektal. Fissur anal, di sisi lain, adalah sobekan kecil pada lapisan anus, biasanya disebabkan oleh tinja keras, diare kronis, atau kondisi inflamasi, dan bisa menyebabkan rasa nyeri tajam saat buang air besar.
Menurut Dr. Lakin Vira, Ahli Bedah di Apollo Spectra, wasir dan fissur tidak menyebabkan kanker. “Orang tidak seharusnya mempercayai rumor dan harus bertanya kepada ahli medis untuk mengatasi keraguan mereka. Jika Anda mengalami gejala seperti pendarahan rektal, itu tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala berlanjut atau memburuk,” ujar Dr. Vira.
Meskipun wasir dan fissur tidak menyebabkan kanker, mengabaikan gejala bisa berbahaya. Pendarahan rektal tidak dapat dianggap remeh. Jika pendarahan terus berlanjut atau disertai dengan penurunan berat badan, perubahan pola buang air, atau kelelahan, segera periksakan diri ke dokter. Penyaringan tepat waktu, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun atau mempunyai riwayat keluarga kanker kolorektal, penting untuk deteksi dini.
Untuk mengelola dan mencegah wasir dan fissur, langkah-langkah berikut bisa dilakukan:
1. Perubahan Diet
– Tingkatkan asupan serat dari buah, sayuran, dan biji-bijian.
– Cukupi kecukupan cairan dengan banyak minum air.
– Hindari makanan olahan yang bisa meningkatkan sembelit.
2. Modifikasi Gaya Hidup
– Hindari duduk terlalu lama di permukaan keras.
– Lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga rutinitas buang air besar.
– Jangan menunda buang air.
3. Opsi Pengobatan
– Mandi air hangat bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan.
– Pengobatan topikal yang dijual bebas dan pereda nyeri bisa memberikan bantuan sementara.
– Jika parah, intervensi bedah mungkin diperlukan.
Wasir dan fissur adalah kondisi umum yang dapat dikelola dan bukan merupakan pendahulu kanker. Misinformasi dan diagnosis yang tertunda adalah risiko yang lebih besar. Seperti yang dikatakan Dr. Vira, perhatian profesional sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kesimpulannya, wasir dan fissur adalah kondisi yang umum dan dapat dikelola dengan baik. Tidak ada hubungan langsung antara keduanya dengan kanker. Namun, penting untuk tidak mengabaikan gejala seperti pendarahan rektal dan melakukan konsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang baik. Rencanakan gaya hidup dan pola makan yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Sumber Asli: www.etvbharat.com